Jalan Rusak Gegara Truk Tambang, Menteri ESDM: Perusahaan Wajib Perbaiki

Jalan Rusak Gegara Truk Tambang, Menteri ESDM: Perusahaan Wajib Perbaiki

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 31 Mar 2023 16:12 WIB
Foto udara antrean kendaraan yang didominasi truk bermuatan batu bara saat terjebak kemacetan di Jalan Lintas Sarolangun-Muara Tembesi, Batanghari, Jambi, Rabu (1/3/2023). Ribuan kendaraan terjebak macet parah hingga 20 jam karena truk bermuatan batu bara masih diizinkan melewati jalan nasional setempat. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.
Foto udara antrean kendaraan yang didominasi truk bermuatan batu bara saat terjebak kemacetan di Jalan Lintas Sarolangun-Muara Tembesi, Batanghari, Jambi, Rabu (1/3/2023)/Foto: ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN
Jakarta -

Operasional truk tambang di jalan nasional menjadi sorotan belakangan ini. Hal itu terutama terjadi di Jambi di mana aktivitas truk batu bara membuat jalan macet dan menimbulkan kerusakan.

Terkait persoalan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai harus ada kewajiban untuk perbaikan jalan dan penambahan ruas baru.

"Memang nanti solusinya harus ada kewajiban untuk perbaikan memang juga nggak bisa semua dibebankan ke daerah, karena anggaran daerah kan juga terbatas. Dari pihak-pihak pengguna jalan itu nanti kita akan minta untuk bisa membantu supaya tidak jadi...dan tambahan ruas baru," terangnya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, terkait jalan-jalan ini memang sudah aturannya. Dia mengatakan, jalan yang dibangun pemerintah peruntukannya untuk semuanya.

"Bisa dimanfaatkan untuk transportasi umum dan kegiatan ekonomi. Produk-produk tambang ini kan termasuk komoditas yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Arifin melanjutkan, kerusakan jalan kemungkinan terjadi karena truk kelebihan muatan sehingga harus ditangani. Terkait persoalan di Jambi, Arifin bilang, timnya sudah turun tangan dan perusahaan pengguna jalan wajib melakukan perbaikan.

"Jadi memang ada kerusakan-kerusakan mungkin yang terjadi akibat dari overload jadi merusak jalan, jadi harus ditangani. Kemarin yang di Jambi tim kita sudah turun, perusahaan-perusahaan itu wajib memperbaiki," katanya.

"Dan harus ada jalan alternatif, memang waktu itu sudah dibangun oleh swasta ya memang nanti dalam tahun-tahun ini sudah selesai salah satu ruasnya," sambungnya.

(acd/ara)

Hide Ads