PT Pertamina (Persero) terus mengoptimalkan sistem monitoring di objek vital, termasuk di kilang Pertamina. Wakil Komisaris Utama Pertamina yang juga Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan, hal ini tak lain demi meningkatkan pengawasan.
Menurutnya dari hasil evaluasi dari kasus kebakaran di kilang-kilang Pertamina, titik-titik pengawasan kini lebih ditingkatkan. Total ada 380 kamera yang mengawasi area-area vital.
"Saat ini Command Center Pertamina sudah dapat melakukan pengawasan melalui ratusan kamera CCTV tambahan, juga detector lebih baik seperti gas dan kebocoran lainnya serta pemasangan lightning protection system," ujar Pahala di Kilang Balongan, Indramayu, Selasa (4/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bangun command centre ada 380 kamera, dalam waktu 2 tahun sudah dilakukan penambahan 200 kamera CCTV tambahan," sambungnya.
Hal ini, menurut dia, tak lepas dari hasil investigasi dan evaluasi dari kejadian sebelumnya. Ia mencontohkan kebakaran di objek vital Balongan tahun 2021 dan 2022. Saat itu pengawasan dinilai belum seoptimal sekarang.
"Pada waktu itu mungkin ada beberapa titik yg tidak bisa diawasi secara langsung. Sehingga kejelasan mengenai penyebab dan sumber permasalahan mungkin belum diketahui pasti," ujarnya.
Selain itu pemasangan lightning protection system atau sistem penangkal petir juga dilakukan. Sebagai informasi, kebakaran di objek vital Balongan beberapa waktu lalu diduga disebabkan oleh sambaran petir.
"Termasuk juga memasang ada beberapa lightning protection system yang ada di sini. Bahwa yang terjadi di Balongan tahun 2021 dan 2022 mungkin terkait kondisi hujan dan petir," tuturnya.
Pahala menegaskan Pertamina juga terus memperkuat budaya kerja berbasis safety untuk mencegah berbagai insiden agar tidak terulang kembali. Pertamina menjadikan insiden yang terjadi di Kilang Balongan sebagai pembelajaran sehingga bisa terus memperkuat budaya HSSE (Health, Safety, Security, & Environment).
"Pertamina memastikan sisi safety dan identifikasi sepanjang 2022 yang menjadi hazard dan resiko tinggi sudah dilakukan tindakan secara langsung. Pertamina melakukan investasi tambahan dari sisi protection system setelah kejadian 2 tahun yang lalu, sehingga kejadian tidak terulang," terang Pahala.
Menurutnya investigasi menyeluruh telah dilakukan sebagai langkah mitigasi. Selain itu, kekurangan baik dari sistem maupun SOP sudah dilakukan berbagai perbaikan-perbaikan penting.
Pahala juga berpesan agar adanya asset integrity yang lebih baik. Seluruh aset migas dipastikan dilakukan pemeliharaan (maintenance) dengan baik.
Simak juga Video 'Erick Soroti Buffer Zone Depo Plumpang: Ada Pipa Berdekatan Dapur Warga':