PLN Gandeng ABB Bangun Charger EV di Kantor hingga Pribadi

PLN Gandeng ABB Bangun Charger EV di Kantor hingga Pribadi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 13 Apr 2023 15:57 WIB
Hand connecting electrical power plug, Usb charger socket wall plug for charging smartphone or computer connect for providing tourists and travelers at Airport.
Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Ikon Plus, menjalin kerja sama dengan perusahaan multinasional ABB E-mobility. Kerja sama ini dilakukan dalam pengembangan layanan dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.

Adapun kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh President Director PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia) Gerard Chan, Region Leader for Asia Pacific of ABB E-mobility Pte. Ltd. WeeJin Lee dan Vice President Electric Vehicle Services PLN Icon Plus Anne Aprina di Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (13/4/2023).

President Director PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia) Gerard Chan mengatakan, kerja sama ini meliputi pengkajian berbagai teknologi, diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik, penyediaan perangkat pengisi daya kendaraan listrik, dan pengembangan platform Charging Station Management System (CSMS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nota Kesepahaman antara ABB dan PLN Icon Plus ini menandai komitmen kedua perusahaan untuk mempererat kerja sama dalam pengembangan berbagai layanan terkait pengisi daya kendaraan listrik. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan untuk pemerintah dalam percepatan implementasi e-mobility di Indonesia," kata Gerard.

Gerard mengatakan, langkah ini juga dilakukan demi mendukung pemerintah Indonesia yang tengah menggenjot ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Dirinya senang, sebagai salah satu penyedia EV charger bisa mendukung langkah tersebut melalui kemitraan strategis.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Vice President Electric Vehicle Services PLN Icon Plus Anne Aprina mengatakan, kerja sama tahap awal ini merupakan permulaan untuk join research. Diperkirakan nilai kerja samanya dapat mencapai US$ 250 ribu atau setara Rp 3,67 miliar (asumsi kurs Rp 14.700/US$).

"Yang kami upayakan dalam nilai yang kami koordinasikan US$ 250 ribu. Tentunya kita akan kembangkan lagi," ungkapnya.

Anne mengatakan, MoU ini akan berlaku selama 1 tahun. Nantinya nominal kerja sama tersebut juga bisa bertambah seiring jalannya waktu. Adapun kickoff dari serangkaian penandatanganan MoU ini akan dilakukan di Industrial Trade Fair, Hannover Messe, pada 17 April 2023.

Adapun dalam tahap awal ini, pihaknya akan menjalankan berbagai riset untuk mengukur awareness masyarakat hingga efisiensi charger tersebut. Sehingga ke depan, pihaknya dapat menentukan target pasar hingga target pembangunan charging station.

"Untuk awal ini kita fokus di private charging. Seperti di residential ataupun institusi, untuk penggunaan sendiri," ujar Anne.

Saat ini pihaknya masih berfokus pada private charging untuk mobil. Namun tidak menutup kemungkinan, ke depannya kerja sama antara pihaknya dengan ABB akan berkembang ke pembangunan SPKLU. Untuk pembangunan private charging sendiri membutuhkan biaya sekitar Rp 25-30 juta. Sementara untuk SPKLU jauh lebih mahal, bisa mencapai Rp 350 juta.

(eds/eds)

Hide Ads