Kunjungan ke AS, Luhut Tagih Janji Investasi Transisi Energi

Kunjungan ke AS, Luhut Tagih Janji Investasi Transisi Energi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 14 Apr 2023 15:43 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (dok. YouTube Kemenkes)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (dok. YouTube Kemenkes)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Negeri Paman Sam Amerika Serikat (AS). Dia menagih janji investasi dari pemerintah AS soal transisi energi.

Luhut menyebutkan Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi negara lain dalam mencapai ekonomi yang berkelanjutan. Dia mengklarifikasi Indonesia memiliki tingkat emisi rendah di tengah krisis iklim yang sedang terjadi.

"Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia terus berusaha meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun seringkali industrialisasi diikuti dengan kenaikan emisi," kata Luhut dalam unggahannya di Instagram, @luhut.pandjaitan, Jumat (14/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negeri ini punya sumber daya yang cukup untuk menunjang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga berperan penting dalam dekarbonisasi global," sebutnya.

Untuk mengakselerasi berbagai rencana jangka pendek hingga panjang tersebut, Luhut mengatakan pemerintah berupaya menggandeng sejumlah pihak untuk mendukung sejumlah skenario transisi energi. Salah satu langkah yang sudah ditempuh pemerintah adalah menjalin kemitraan pendanaan Transisi Energi yang Adil (JETP), yang salah satunya mengajak AS untuk ikut investasi.

ADVERTISEMENT

Investasi JETP itu lah yang menjadi tujuan dari kunjungan Luhut ke Amerika Serikat. Dia mengatakan dirinya akan bertemu dengan United States Special Presidential Envoy for Climate H.E John Kerry.

"Kami semua kembali mengingatkan Amerika bahwa pada bulan Februari yang lalu, kami resmi meluncurkan Sekretariat JETP Indonesia. Sekretariat tersebut akan banyak bekerja sama dengan para pemangku kepentingan penting lainnya, baik dari sektor pemerintahan maupun swasta," ungkap Luhut.

Kolaborasi ini nantinya akan merancang Rencana Investasi Komprehensif. Rencana itu mencakup berbagai hal mulai dari identifikasi Portofolio Program JETP seperti pensiun dini pembangkit listrik, pengembangan EBT, dan peningkatan nilai rantai serta kebijakan kunci yang akan mempercepat implementasi program ini.

Luhut menjabarkan untuk melakukan percepatan upaya transisi energi, seperti penyebaran jalur transmisi dan jaringan, percepatan pengembangan EBT (baseload dan VRE) dan peningkatan nilai rantai EBT (manufaktur EBT di Indonesia) adalah jalan yang akan ditempuh Indonesia untuk segera mewujudkan berbagai target yang telah ditentukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

"Saya punya harapan besar bahwa kedatangan kami ke Amerika kali ini mampu merealisasikan akselerasi penyusutan emisi karbon di Indonesia sekligus menyelaraskan pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi negeri ini," ujar Luhut.

(hal/eds)

Hide Ads