Litium merupakan salah satu logam paling berharga di bumi. Litium merupakan bahan baku utama pembuat baterai modern.
Saat ini baterai sudah menjadi salah satu sumber energi utama yang banyak digunakan untuk berbagai perangkat seperti smartphone hingga kendaraan listrik (EV). Alhasil, produksi litium diprediksi akan terus melonjak mengikuti perkembangan industri smartphone hingga mobil listrik.
Melansir dari Reuters, Sabtu (22/4/2023), diketahui bahwa pada 2022 kemarin produksi litium global sudah mencapai 737.000 ton. Kemudian pada 2023 ini produksi global litium diperkirakan akan mencapai 964.000 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berhenti di sana, seiring pertumbuhan industri, pada 2024 mendatang litium diperkirakan akan diproduksi sebanyak 1.167.000 ton. Lantas di tambang mana saja yang mampu memproduksi paling banyak litium di dunia?
Pertama, Greenbushes yang terletak Australia, milik Talison Lithium (perusahaan patungan antara Tianqi Lithium, IGO, dan Albemarle Corp). Merupakan tambang dengan kapasitas produksi litium terbesar di dunia. Kapasitas produksi perusahaan saat ini sebesar 1,34 juta ton per tahun untuk konsentrat litium tingkat kimia dan tingkat teknis.
Kedua, masih di Australia, ada tambang Pilgangoora milik Pilbara Minerals (PLS.AX). Tambang ini mampu memproduksi 360.000 hingga 380.000 ton konsentrat spodumene per tahun.
Ketiga, juga masih di Australia ada tambang Mt Cattlin milikAllkem (AKE.AX), perusahaan yang dibentuk dari penggabungan Orocobre dan Galaxy Resources. Tambang ini tercatat mampu menghasilkan 194.000 ton konsentrat spodumene pada tahun 2022.
Keempat, tambang Mibra Minas Gerais Brasil milik Advanced Metallurgical Group (AMG.AS). Tambang ini bisa memproduksi 90.000 ton spodumene per tahun, dengan rencana untuk memperluas hingga 130.000 ton pada akhir kuartal II 2023.
Kelima, kembali ke Australia ada tambang Mount Marion yang mampu memproduksi 450.000 hingga 600.000 ton spodumene per Agustus 2022. Kedepannya tambang ini ditargetkan melakukan ekspansi menjadi 900.000 ton per tahun tertunda hingga Juli 2023.
Keenam, Salar de Atacama, Antofagasta, Chili milik Sociedad Quimica y Minera de Chile (SQM) (SQMA.SN), menghasilkan 180.000 ton litium karbonat per tahun, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 210.000 pada 2024.
Ketujuh, Danau garam lithium Pozuelos-Pastos Grandes, Argentina, dibeli oleh Ganfeng Lithium (002460.SZ), akan menghasilkan 30.000 ton lithium karbonat mulai tahun 2024. Berpotensi dapat diperluas menjadi 50.000 ton.
(hns/hns)