Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disebut sebagai ujung tombak perekonomian nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Labuan Bajo di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit.
Dia mengungkapkan UMKM saat ini membutuhkan pembiayaan dan pendampingan agar bisa berpartisipasi di acara bertaraf nasional dan internasional.
"UMKM itu merupakan ujung tombak pondasi ekonomi kita, namun tidak mungkin kita lepas mereka untuk jalan sendiri. Kementerian BUMN Fokus sinergi antar Kementerian dan Pemerintah Daerah untuk Pembiayaan, Pembinaan dan Pasar. Pembiayaan saja tidak cukup tanpa pendampingan, dan ini (SME's HUB) adalah bukti pendampingan kita," kata dia dalam siaran pers, Selasa (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan salah satu bentuk perluasan yang difasilitasi oleh Kementerian BUMN untuk mendukung mitra binaan UMKM Perusahaan BUMN ialah hadirnya e-katalog dan aplikasi Padi BUMN.
"Lalu tugas kita selanjutnya adalah menyiapkan marketnya. Salah satu dukungan berupa kesiapan market ini adalah hadirnya padi umkm, selain sebagai market place juga sebagai e-katalog," ujar Erick.
MIND ID sebagai Holding Industri Tambang di Indonesia bersama seluruh anggotanya PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk juga turut serta dalam ajang pameran UMKM internasional ini. Grup MIND ID hadir dengan membawa lebih dari 20 produk UMKM binaan sektor makanan dan minuman.
Kepala Divisi Institutional Relations MIND ID, Selly Adriatika mengungkapkan komitmen Grup MIND ID dalam mengupayakan pemberdayaan warga sekitar tambang dan terus mendorong para UMKM untuk bisa naik kelas.
"Keistimewaan UMKM binaan Grup MIND ID adalah dikelola oleh masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tambang. Grup MIND ID optimis masyarakat tersebut bisa berkarya dan memberikan kontribusi nyatanya, bahkan sebisa mungkin untuk masuk dalam rantai bisnis Perusahaan, sehingga hal ini mendukung terciptanya circular economy," jelas Selly.
Program mendorong UMKM wilayah sekitar tambang ini sejalan dengan program keberlanjutan MIND ID terutama pada pilar society serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) terutama pada poin 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, terutama untuk ekonomi lokal agar mandiri, dan tidak sepenuhnya di kemudian hari bergantung pada keberlangsungan operasional pertambangan.
Program Tanggung Jawab Sosial Masyarakat berbasis UMKM ini terus dikembangkan sehingga setiap mitra binaan memiliki kesempatan untuk bisa naik kelas, program - program ini tergabung dalam program MIND ID yang disebut MINDTrepreneur.
Setiap mitra binaan yang berada di bawah Grup MIND ID tidak hanya sekadar memproduksi, tapi juga memiliki pengetahuan yang lebih menyeluruh mengenai suatu bisnis, mulai dari penggunaan keuangan, pengembangan usaha, pemasaran, hingga memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
"MIND ID berkomitmen tidak hanya memberikan bantuan pendanaan bagi mitra binaan, namun juga memberikan pendampingan dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis dari setiap mitra binaan agar punya kesempatan untuk bisa naik kelas, serta mendukung perekonomian lokal," tambah Selly.
Saat ini Grup MIND ID memiliki lebih dari 12.000 mitra UMKM binaan, di mana sebanyak 301 mitra tercatat naik kelas pada akhir tahun 2022. Grup MIND ID berharap akan semakin banyak mitra binaan yang bisa naik kelas ke depannya.
(kil/das)