NEOM Green Hydrogen Company (NGHC) Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan pembiayaan investasi pada fasilitas produksi hidrogen US$ 8,4 miliar atau sekitar Rp 125,2 triliun (kurs Rp 14.911) pada Senin (22/5). Kesepakatan ini ditandatangani dengan 23 bank lokal, regional, internasional dan perusahaan investasi.
Nantinya, pabrik tersebut dibangun di Oxagon, bagian dari wilayah NEOM, Arab Saudi. Dilansir Reuters, Rabu (24/5/2023), NGHC yang merupakan perusahaan patungan antara ACWA Power, Air Products dan NEOM akan memproduksi hidrogen bebas karbon 600 ton per hari pada akhir 2026. Dalam produksinya, akan digunakan 4 giga watt energi surya.
Di sisi lain, perusahaan mengatakan telah menyelesaikan perjanjian senilai US$ 6,7 miliar dengan Air Products untuk rekayasa, pengadaan, dan konstruksi pabrik. Perusahaan juga telah mendapatkan perjanjian off-take eksklusif selama 30 tahun dengan Air Products untuk semua amonia hijau yang akan diproduksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Arab News, Dana Pembangunan Nasional (National Development Fund/NDF) juga akan membantu membiayai proyek pabrik hidrogen terbesar di dunia itu melalui entitas yang di awasinya, yaitu The Saudi Industrial Development Fund (SIDF) dan National Infrastructur Fund (NIF) bersama dengan bank lokal dan internasional.
NDF bertujuan untuk menyelamatkan pembangunan Arab Saudi dengan transisi Arab Saudi menuju visi 2030 dan net zero pada 2060. Hal tersebut merupakan bagian dari visi kerajaan untuk masa depan yang lebih bersih dan hijau.
Dalam membantu transformasi Arab Saudi menuju visi 2030, NDF bakal menyuntikkan dana lebih dari US$152 miliar untuk mendorong sektor swasta dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB dari 40% menjadi 65%. Selain itu, meningkatkan 3 kali lipat kontribusi ekspor non-minyak ke PDB non-minyak dari 16% menjadi 50%.
Simak juga Video: Rayyanah Barnawi Akan Menjadi Astronot Pertama Wanita Saudi