Menteri ESDM Ungkap Alasan Pemerintah Permudah Ekspor Freeport cs

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 24 Mei 2023 15:40 WIB
Menteri BUMN Arifin Tasrif. Foto: Eva/detikcom
Jakarta -

Pemerintah akan memberikan kelonggaran ekspor untuk sejumlah komoditas hingga Mei 2024 mendatang. Kelonggaran ekspor diberikan menimbang dampak yang diakibatkan jika larangan ekspor diterapkan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, untuk komoditas tembaga, negara akan kehilangan potensi ekspor sebesar US$ 4,67 miliar di tahun 2023 dari PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Industri. Kemudian, angkanya meningkat di tahun 2024 menjadi US$ 8,17 miliar.

Kemudian, negara kehilangan penerimaan dari royalti sebesar US$ 353,64 juta dan hilangnya kesempatan kerja bagi 22.249 orang.

"Adanya penurunan penerimaan negara dari royalti konsentrat US$ 353,6 juta dan potensi hilangnya kesempatan kerja bagi 22.250 orang," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Untuk komoditas besi, negara akan kehilangan potensi ekspor US$ 81,06 juta di tahun 2023 dari PT Sebuku Iron Lateritic Ores. Kemudian, penurunan penerimaan negara dari royalti sebesar US$ 6,95 juta.

Kemudian, tenaga kerja sebanyak 1.444 orang untuk kegiatan produksi maupun penjualan berpotensi tidak bekerja.

Pada komoditas timbal, potensi ekspor yang hilang sebesar US$ 14,36 juta pada tahun 2023 dari PT Kapuas Prima Citra. Lalu, penurunan penerimaan negara dari royalti sebesar US$ 984 ribu.

"Adanya pengurangan penerimaan negara dari royalti hampir US$ 1 juta. Tenaga kerja yang terdampak 1.170 orang," terangnya.

Kemudian, pada komoditas seng, negara berpotensi kehilangan ekspor sebesar US$ 21,63 juta pada tahun 2023 dari PT Kobar Lamandau Mineral. Serta, berkurangnya penerimaan negara dari royalti sebesar US$ 1,48 juta. "Dan dampak dari 1.100 orang tenaga kerja," ungkap Arifin.




(acd/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork