Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid membeberkan alasan subsidi motor listrik yang diberikan oleh pemerintah masih sepi peminat. Menurutnya, hal ini terjadi karena awalnya kualitas kendaraan listrik yang masuk ke dalam negeri belum maksimal.
"Pasar belum antusias itu karena pada dahulu kala, waktu yang mulai masuk kendaraan listrik itu unfortunately yang masuk itu bukan yang berkualitas atau kurang baik," kata Arsjad kepada awak media di Hotel The St. Regis, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Arsjad berpendapat hal ini membuat masyarakat masih enggan untuk menggunakan motor listrik meskipun sudah disubsidi. Padahal, dia menilai saat ini kualitas motor listrik sudah sangat baik dengan teknologi kelas dunia.
"Akhirnya penilaian orang itu ke situ, barangnya jelek. Kalau sekarang ini nggak ya, karena yang datang itu yang bagus-bagus produksi kelas dunia," jelasnya lagi.
Lebih lanjut, ia juga membeberkan penyebab lain motor listrik kurang diminati masyarakat, yakni faktor kebiasaan. Menurutnya saat ini kebanyakan masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan motor konvensional alias berbahan bakar bensin.
"Kedua itu kebiasaan, nanti akhirnya akan sadar kendaraan listrik itu lebih murah dibandingkan dengan kendaraan biasa. Ini masalah edukasi," kata Arsjad.
Terlepas dari itu, Arsjad berpendapat yang terpenting saat ini adalah bagaimana membuat insentif motor listrik ini tepat sasaran. Sebab tujuan utama pemerintah saat ini adalah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik si Tanah Air.
"Intinya begini, kita ingin membangun suatu ekosistem kendaraan listrik, jadi dengan demikian kita harus melihat kembali apakah insentifnya tepat sasaran atau tidak," tuturnya lagi.
(fdl/fdl)