Ini Solusi Genjot Pasokan Listrik di Batam

Pemerintah tengah menyiapkan sederet langkah untuk mengoptimalkan pasokan listrik di Batam. Salah satu caranya meningkatkan pasokan listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan, Batam beberapa waktu belakangan memang mengalami gangguan listrik. Salah satu penyebabnya karena suplai listrik dari PLTU Tanjung Kasam dengan kapasitas 55 MW keluar dari sistem.

Kemudian, listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) milik Dalle Energi Batam (DEB) juga keluar dari sistem.

"Memang awalnya minggu-minggu yang lalu ada 55 MW yang Tanjung Kasam, begitu masuk udah selesai kita percepat, nggak tahunya ada lagi dari DEB PLTGU-nya 39 MW tuh lepas," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Untuk mengatasi persoalan tersebut, dia mengatakan, pihaknya akan meminta penyedia tenaga listrik industri untuk turut memasok listrik. Kemudian, ia juga meminta untuk menyewa pembangkit sehingga pasokan listrik ini bisa diperoleh dengan cepat.

"Kita minta di sana kan di sana wilus-wilus yang lain penyedia tenaga listrik yang untuk industri-industri bagi-bagi lah jadi lumayan ada sekitar 5 MW. Kemudian nanti kita minta untuk sewa dululah biar cepet, di bulan Juli ada sekitar 20 MW kemudian ada bulan September 50 MW, waktu terdekat yang bisa diselesaikan," paparnya.

Jisman sendiri menuturkan, pihaknya juga tengah menghitung cadangan (reserve margin) listrik.

"Saya nggak pulang kemarin menunggu hitungan supaya dia bisa ada reserve margin," katanya.