Aksi Demo Warga soal Tambang di Konawe Berakhir Ricuh, Antam Buka Suara

Aksi Demo Warga soal Tambang di Konawe Berakhir Ricuh, Antam Buka Suara

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 05 Jun 2023 23:12 WIB
Demo ricuh di Kantor PT Antam di Konawe Utara.
Foto: Demo ricuh di Kantor PT Antam di Konawe Utara. (Nadhir Attamimi/detikcom)
Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) buka suara merespons kerusuhan pada aksi demonstrasi sejumlah warga Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (5/6/2023). Dialam video yang beredar di media sosial disebutkan pendemo dan petugas keamanan saling lempar batu hingga polisi menembakkan gas air mata.

Adapun demo ini dilakukan warga atas buntut dari penghentian aktivitas yang dilakukan oleh Antam di Blok Mandiodo, yang berujung pada langkah pemutusan hubungan kerja (PHK).

Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan perusahaan turut prihatin dengan kejadian yang terjadi dan menghormati penyampaian aspirasi yang dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara ini, Antam sedang berkoordinasi dengan stakeholder dan pihak terkait," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (5/6/2203).

Syarif mengatakan dalam menjalankan bisnis Antam selalu melakukan evaluasi yang cermat dengan mengedepankan skala prioritas dalam penyusunan rencana kerja. Terutama terkait dengan aktivitas yang mendukung keselamatan kerja serta kesinambungan operasi perusahaan, selain mendukung proyek pengembangan utama serta aktivitas eksplorasi.

ADVERTISEMENT

"Termasuk di wilayah Konawe Utara yang juga merupakan Objek Vital Nasional," imbuhnya.

Selanjutnya Syarif juga menekankan, Antam senantiasa berkomitmen untuk melibatkan masyarakat setempat dalam setiap kegiatan usaha melalui sinergi bersama seluruh stakeholder.

"Hal ini dilakukan dengan mengedepankan kepatuhan pada peraturan yang berlaku, serta mengutamakan keselamatan dan Kesehatan kerja, guna mewujudkan keberlanjutan di sekitar wilayah operasi Perusahaan," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya diberitakan demo warga Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kantor Antam pada hari ini berakhir ricuh. Massa aksi dan aparat keamanan saling lempar batu hingga polisi menembakkan gas air mata.

Koordinator massa aksi Jefry menuturkan aksi memang sempat ricuh karena massa hendak menerobos masuk ke dalam kawasan kantor PT Antam. Namun saat itu dihalangi oleh aparat kepolisian.

"Ada aksi saling dorong massa aksi dan polisi karena massa ingin masuk ke dalam menyegel kantor PT Antam tapi dihalangi polisi," ujarnya, dikutip dari detikSulsel.

Jefry menuturkan, aksi itu dilakukan warga untuk menuntut PT Antam terkait aktivitas di blok Mandiodo yang dihentikan. Hal itu kemudian membuat banyak karyawan yang akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain itu, Jefry mengatakan aktivitas tambang yang berhenti di blok Mandiodo juga berimbas pada usaha warga di sekitar lokasi. Termasuk usaha rumah makan hingga kos-kosan warga.

"Kami sampaikan hari ini tidak akan meninggalkan tempat sampai tuntutan kami benar-benar diakui dan diputuskan oleh PT Antam," ujarnya.

Lihat juga Video 'Heboh Anggota DPRD Konawe Rapat di Tempat Dugem':

[Gambas:Video 20detik]



(hns/hns)

Hide Ads