Jokowi Jamin Smelter Freeport dan Amman Kelar Mei 2024

Jokowi Jamin Smelter Freeport dan Amman Kelar Mei 2024

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 21 Jun 2023 06:55 WIB
Jokowi tinjau proyek smelter Freeport di Gresik
Jokowi tinjau proyek smelter Freeport di Gresik/Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke dua smelter tembaga besar di tanah air dalam sehari kemarin. Jokowi menjamin dua smelter ini bakal beroperasi sesuai target, tepatnya Mei 2024.

Pada pagi hari, Jokowi meninjau pembangunan smelter tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hasil verifikasi terakhir progres pembangunan smelter Amman Mineral yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat sudah mencapai 51,63%. Verifikasi itu dilakukan oleh tim investigasi Kementerian ESDM.

Dengan begitu, Jokowi menyatakan smelter Amman akan beroperasi di pertengahan 2024. Amman Mineral akan memiliki kapasitas produksi 900 ribu ton konsentrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya ingin memastikan bahwa progresnya sesuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan. Insyaallah di pertengahan 2024 sudah selesai," kata Jokowi dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).

Lebih lanjut, di sore hari Jokowi bertolak dari NTB ke Jawa Timur, tepatnya ke Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik untuk meninjau pembangunan smelter tembaga PT Freeport Indonesia.

ADVERTISEMENT

Jokowi mengungkapkan smelter tembaga milik Freeport ini progres pembangunannya sudah mencapai 72%. Smelter ini juga dijamin bakal beroperasi di bulan Mei 2024.

"Sore hari ini saya datang ke smelter milik PT Freeport Indonesia dan Alhamdulillah di sini sudah selesai lebih dari 72% seperti sekarang kita lihat. Kita harapkan semuanya selesai sebelum Mei 2024," ungkap Jokowi di smelter Freeport, Gresik, Jawa Timur.

Perlu diketahui, smelter yang dibangun Freeport ini dapat melakukan pengolahan konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Smelter tersebut akan menghasilkan 600.000 ton per tahun katoda tembaga sebagai produk utama.

Kemudian, smelter itu juga mampu menghasilkan produk sampingan berupa lumpur anoda 6.000 ton per tahun. Dari lumpur anoda itu kemudian itu dimurnikan melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang juga ada di Gresik. Fasilitas tersebut menghasilkan beberapa produk seperti emas 52 ton, perak 210 ton, platinum 0,03 ton, paladium 0,375 ton, selenium 285 ton, bismut 220 ton, dan timbal 2.200 ton.

Sejauh ini Freeport sudah mengucurkan modal pembangunan sebesar US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun.

Simak juga Video 'Dukungan Freeport pada Tranformasi Ekonomi RI':

[Gambas:Video 20detik]

Jokowi bicara hilirisasi industri di halaman berikutnya.

Integrasi Industri

Lebih lanjut Jokowi mengatakan setelah smelter-smelter ini berfungsi pekerjaan rumah berikutnya adalah mengintegrasikan hasil hilirisasi industri di komoditas mineral yang lain. Mulai dari hasil nikel di Sulawesi, produksi bauksit di Kalimantan, hingga timah di Bangka Belitung.

Di smelter yang ada Gresik misalnya, Jokowi berharap hasil tembaga yang diproduksi Freeport dapat diserap oleh pabrik copper foil. Kebetulan, sebelum ke smelter Freeport, Jokowi sempat meninjau groundbreaking pabrik copper foil milik PT Hailiang Nova Material Indonesia.

Pabrik copper foil dan smelter Freeport itu berada di satu kawasan industri, tepatnya Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). "Dan nanti tadi mau diserap oleh copper foil di sini sehingga terintegrasi menjadi ev battery, lithium battery yang itu diintegrasikan jadi kendaraan listrik," kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan hilirisasi industri akan menjadi kekuatan Indonesia untuk bisa menjadi negara maju. Pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter produk mentah tambang dapat menjadi pijakannya.

Tak terkecuali smelter tembaga yang dibangun PT Freeport Indonesia di Jawa Timur ataupun smelter Amman Mineral di Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, smelter dapat menjadi pondasi pergeseran ekonomi Indonesia yang awalnya merupakan negara konsumen menjadi negara produsen.

"Ke depan kita memiliki daya saing di situ, competitiveness kita ada di situ, itu lah yang kita gunakan sebagai pijakan. Smelter ini pijakan kita pondasi untuk kita menjadi negara maju. Dari bertumbuh dari konsumsi dan produksi," kata Jokowi.


Hide Ads