RDMP Balikpapan Pertamina Bakal Jadi Kilang Modern Ramah Lingkungan

RDMP Balikpapan Pertamina Bakal Jadi Kilang Modern Ramah Lingkungan

Nabila Els Nur Azizah - detikFinance
Sabtu, 24 Jun 2023 19:08 WIB
Kilang Pertamina Balikpapan
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) memastikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sejalan dengan peta jalan transisi energi Indonesia. Proyek ini akan menjadi kilang ramah lingkungan sebab dapat menurunkan emisi gas yang signifikan untuk mendukung program net zero emission.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan proyek RDMP Balikpapan ini akan menjadi kilang ramah lingkungan yang modern karena dapat menurunkan emisi karbon ada efisiensi energi operasi serta hasil produk.

"Kilang Balikpapan nantinya bisa memproses hampir semua jenis crude, daya proses lebih canggih, sehingga bisa mencari crude lebih efisien dan murah, karena bisa untuk crude sulfur tinggi. Kualitas produk yang kita hasilkan meningkat dari euro 2 ke euro 5," terang Nicke dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pandemi tak menghalangi upaya Pertamina untuk menuntaskan proyek tersebut. Proses pengerjaan kilang terus berjalan dan saat ini telah mencapai kemajuan 74% dengan tetap mengedepankan keamanan serta keselamatan.

Nicke juga menyatakan pembangunan kilang ini memiliki tingkat kesulitan tinggi karena pengerjaan proyek berdampingan dengan kilang existing yang masih beroperasi.

ADVERTISEMENT

"Ini ibarat seperti membuat gerbong baru, saat kereta yang sama sedang berlari kencang dan kemudian gerbong baru ini nanti digabungkan dengan gerbong yang sudah ada, itulah tantangannya dan kita bisa mengerjakannya," lanjutnya.

Tantangan lain juga terdapat pada penggunaan equipment yang berkapasitas besar dan berat, seperti Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Disengager/Stripper dan Regenerator dengan total berat keseluruhan sekitar 3.100 ton yang pemasangannya menggunakan Giant Rigger Crane yang didatangkan khusus dari Belgia.

Peralatan tersebut memiliki sistem regenerasi bertahap (multistage regeneration), yaitu sebuah metode terbaru yang digunakan pada unit RFCC untuk dapat mengolah residu (bottom product) menjadi produk BBM ekonomis dan ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan margin kilang.

"Tidak ada di dunia ini pembangunan proyek berdampingan seperti ini. Kita tetap mengoperasikan kilang, agar kita tetap dapat menjaga ketahanan energi dan suplai BBM tersedia cukup, supaya tidak impor," ungkap Nicke.

Ia berharap Kilang Balikpapan dapat menjadi kilang modern milik Indonesia yang menghasilkan produk berkualitas tinggi serta ramah lingkungan sehingga transisi energi nasional dapat terwujud.

Sebagai proyek dengan investasi terbesar, RDMP Balikpapan membawa multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah karena melibatkan tenaga kerja lokal serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan mencapai 30-35%.

Jika telah selesai, proyek ini dicanangkan mampu menghemat current account sebesar USD 2,5 miliar per tahun baik dari produk BBM, LPG, maupun petrochemical.

Klik halaman selanjutnya >>

Pembangunan proyek ini pun memperoleh dukungan dana dari 4 Export Credit Agency dan 22 kreditur komersial dengan nilai mencapai US$ 3,1 miliar yang akan disalurkan kepada PT. Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).

Pendanaan ini diberikan lewat penyelenggaraan Closing Ceremony Project Financing RDMP Balikpapan pada Jumat (23/6) kemarin. Acara ini digelar oleh Sub Holding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Wakil Menteri BUMN 1 Pahala Nugraha Mansury menyampaikan sektor energi merupakan elemen krusial untuk perkembangan ekonomi tidak ada aktivitas yang dapat terjadi tanpa sokongan energi.

"Keberhasilan pembiayaan Proyek RDMP Kilang Balikpapan ini tentunya merupakan suatu prestasi untuk Pertamina, KPI dan KPB. Ini merupakan project financing yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini, bahkan komitmen yang disampaikan kreditur mengalami oversubscribed hingga 42 persen," tutur Pahala.

Ia menambahkan capaian tersebut membuktikan Pertamina telah menjadi perusahaan energi global terpercaya dan proyek ini bernilai besar serta strategis.

"Oleh karena itu, kita percaya kemampuan Pertamina untuk menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan dapat meningkatkan produksi dari 260 barel per hari menjadi 360 ribu barel. Ini sangat penting bagi kami dan bagi Indonesia," ungkapnya.

Acara Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan ini juga dihadiri oleh Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, PTH Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Isnanto Nugroho S, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan Feri Yani, Direktur K-Sure Park Sig-Weon, Vice President & Head of Project Finance Group from K-EXIM Kim Hyung Jun, Head of APAC SACE Marco Ferioli beserta 22 perwakilan dari Commercial Bank.

Tampak pula Duta Besar Amerika Serikat Sung Y Kim serta Duta Besar Italia Benedetto Latteri menyaksikan acara tersebut.



Simak Video "Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling 'Rumit' Se-Indonesia (Part 2)"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads