Pembangunan proyek ini pun memperoleh dukungan dana dari 4 Export Credit Agency dan 22 kreditur komersial dengan nilai mencapai US$ 3,1 miliar yang akan disalurkan kepada PT. Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).
Pendanaan ini diberikan lewat penyelenggaraan Closing Ceremony Project Financing RDMP Balikpapan pada Jumat (23/6) kemarin. Acara ini digelar oleh Sub Holding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Wakil Menteri BUMN 1 Pahala Nugraha Mansury menyampaikan sektor energi merupakan elemen krusial untuk perkembangan ekonomi tidak ada aktivitas yang dapat terjadi tanpa sokongan energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberhasilan pembiayaan Proyek RDMP Kilang Balikpapan ini tentunya merupakan suatu prestasi untuk Pertamina, KPI dan KPB. Ini merupakan project financing yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini, bahkan komitmen yang disampaikan kreditur mengalami oversubscribed hingga 42 persen," tutur Pahala.
Ia menambahkan capaian tersebut membuktikan Pertamina telah menjadi perusahaan energi global terpercaya dan proyek ini bernilai besar serta strategis.
"Oleh karena itu, kita percaya kemampuan Pertamina untuk menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan dapat meningkatkan produksi dari 260 barel per hari menjadi 360 ribu barel. Ini sangat penting bagi kami dan bagi Indonesia," ungkapnya.
Acara Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan ini juga dihadiri oleh Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, PTH Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Isnanto Nugroho S, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan Feri Yani, Direktur K-Sure Park Sig-Weon, Vice President & Head of Project Finance Group from K-EXIM Kim Hyung Jun, Head of APAC SACE Marco Ferioli beserta 22 perwakilan dari Commercial Bank.
Tampak pula Duta Besar Amerika Serikat Sung Y Kim serta Duta Besar Italia Benedetto Latteri menyaksikan acara tersebut.
Simak Video "Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling 'Rumit' Se-Indonesia (Part 2)"
[Gambas:Video 20detik]
(anl/ega)