Komisi VII DPR Apresiasi Langkah PLN Kurangi Emisi Karbon

Komisi VII DPR Apresiasi Langkah PLN Kurangi Emisi Karbon

Dea Duta Aulia - detikFinance
Kamis, 06 Jul 2023 09:41 WIB
PLN
Foto: dok. PLN
Jakarta - PT PLN (Persero) mendapatkan apresiasi dari Komisi VII DPR RI karena telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi emisi karbon untuk menuju Net Zero Emission (NZE) di 2060 atau lebih cepat. Sampai tahun 2023, PLN telah menurunkan emisi karbon sekitar 50 juta ton CO2 dari Business as Usual (BAU) sebesar 334 juta ton C02 turun menjadi 284 juta ton CO2.

"Kami melakukan inisiatif untuk bisa menekan emisi karbon. Berbagai upaya dekarbonisasi telah kami lakukan karena kami menjadi lokomotif pengurangan emisi karbon di Indonesia," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7/2023).

Untuk mengurangi emisi, PLN melakukan teknologi co-firing di 37 PLTU yang ada saat ini. Co-firing adalah pembakaran dua jenis bahan bakar berbeda secara bersamaan. Untuk PLTU yang biasanya sepenuhnya berbahan bakar batu bara, co-firing dilakukan dengan menambahkan bahan bakar lain seperti biomassa yang dibuat dari wood pallet atau sampah. Menurutnya, teknologi ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 1,2 juta ton co2.

Penurunan emisi juga dihasilkan dari peningkatan efisiensi jaringan transmisi dan pembangkit. Upaya ini mampu mengurangi emisi sebesar 10 juta ton CO2.

Ia mengatakan pihaknya turut melakukan inovasi dengan memanfaatkan gas buang dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) combine cycle untuk menghasilkan listrik tambahan. Upaya ini mampu mengurangi emisi sebesar 7 juta ton CO2

"Kami terus mendorong penggunaan pembangkit EBT. RUPTL (Rencana usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030 yang telah disusun bersama Pemerintah ini menjadi yang terhijau sepanjang sejarah, di mana 51% pembangunan pembangkit akan menggunakan EBT yang ramah lingkungan," ujarnya.

Tidak hanya membangun pembangkit EBT baru, pihaknya juga mengganti teknologi di PLTU yang sebelumnya berteknologi subcritical menjadi PLTU dengan teknologi supercritical dan ultra supercritical. Ini mampu mengurangi emisi sebesar 15,4 juta ton CO2. Berbagai upaya tersebut dilakukan agar transisi energi bisa terjadi dengan lancar.

"Ini dilakukan bukan karena adanya perjanjian internasional, tetapi demi memastikan generasi mendatang lebih baik daripada hari ini. We're doing. Because we do really care," ungkap Darmawan.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga mengatakan apresiasi tersebut diberikan karena PLN telah menurunkan emisi karbon. Pihaknya pun terus mendukung PLN untuk terus melanjutkan transisi energi demi mencapai NZE pada 2060.

"Akselerasi yang dilakukan PLN untuk mencapai Net Zero Emission patut diapresiasi. Upaya PLN seperti dedieselisasi ini perlu didukung," ujar Lamhot.

Hal senada pun diungkapkan oleh anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian yang menyatakan dukungannya terhadap langkah PLN dalam menjalankan transisi energi di Indonesia. Menurutnya, effort heroik yang dilakukan PLN telah terbukti mampu menurunkan emisi karbon yang sangat signifikan.

"Dari program yang dilakukan PLN ini bisa menurunkan emisi karbon secara signifikan. Sehingga skenario NZE pada 2060 bisa tercapai," tutup Ramson.


(prf/ega)

Hide Ads