Luhut: RI Ekspor Listrik ke Papua Nugini

Luhut: RI Ekspor Listrik ke Papua Nugini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 18 Jul 2023 14:03 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Pasokan listrik di perbatasan Papua sudah cukup, Indonesia akan mengekspor listrik ke Papua Nugini (PNG). Hal ini diungkap langsung oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ekspor listrik ini menjadi salah satu hasil dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan juga PM Papua Nugini James Marape beberapa waktu lalu.

"PNG malah kami maju sekali, kita ekspor listrik ke mereka," ujar Luhut dalam Stranas PK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan cuma itu, Luhut juga mengatakan Papua Nugini ingin mencontoh keberhasilan Indonesia mengambil alih kepemilikan saham perusahaan internasional. Dalam hal ini keberhasilan mengakusisi Freeport menjadi contohnya.

"Bahkan, mereka juga minta mencontoh bagaimana kita negosiasi Freeport, mereka mau kayak begitu juga, lalu bagaimana juga masalah gas kita. Saya bicara dengan Wakil PM PNG untuk langsung kerja sama," ungkap Luhut.

ADVERTISEMENT

Dalam keterangan resminya, PT PLN (Persero) siap mengaku siap memenuhi kebutuhan listrik antar negara di Desa Wutung yang menjadi batas wilayah antara Indonesia dan Papua Nugini. Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso membahas tindak lanjut terkait rencana pasokan listrik antar negara.

Nantinya, PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power untuk memasok listrik ke Desa Wutung yang merupakan desa di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

"Papua Nugini bukan hanya sekadar tetangga dekat Indonesia, kita berbagi satu tanah dan harapan yang sama. Indonesia dan Papua Nugini merupakan wujud persahabatan erat yang memiliki kesamaan tekad untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua bangsa," ujar Darmawan dalam keterangannya.

Darmawan menjelaskan saat ini PLN sendiri memiliki daya mampu terpasang listrik di wilayah Papua yang mencukupi. Memakai jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan tersebut.

"Kita sudah cek, total suplai di wilayah perbatasan sebesar 6 Megawatt (MW) sedangkan demand di Skouw sebesar 1 MW, jadi masih ada ketersediaan pasokan listrik sebesar 5 MW untuk dialiri ke Papua Nugini," tambah Darmawan.

Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39%. Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan di Papua Nugini sendiri, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW). Dibawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa dan tidal power plant Melihat struktur tersebut, Papua Nugini membutuhkan pasokan listrik, khususnya di daerah perbatasan dengan Indonesia.

Tonton juga Video: Kunjungi Jakcloth, Mendag Dorong Produk Lokal Bisa Ekspor

[Gambas:Video 20detik]



(rir/rrd)

Hide Ads