.webp)
Pemerintah menargetkan Blok Masela mulai produksi pada 2029. Menurut PT Pertamina (Persero), target itu merupakan tantangan yang luar biasa karena Inpex dan Shell menargetkan baru produksi di 2031-2032.
Sebagai informasi, Shell baru saja melepas 35% hak partisipasinya di Blok Masela kepada Pertamina dan Petronas.
"Harapan pemerintah itu mulai onstream di 2029. Itu tentu merupakan tantangan yang luar biasa, karena kalau dilihat dari schedule awal, itu Inpex dan Shell itu mereka menargetkannya di 2031-2032," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati di ICE BSD Tangerang, Selasa (25/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengejar target tersebut, kata Nicke, perlu upaya bersama, sehingga produksi di blok tersebut bisa dipercepat.
"Nah ini yang perlu kita lakukan, sehingga yang harus dilakukan adalah kita melakukan upaya bersama, dengan partner yaitu dengan Inpex dan Petronas, dan juga dengan pemerintah untuk bersama-sama kita melakukan effort terbaik untuk mengakselerasi project ini, sehingga bisa segera mungkin bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan gas dalam negeri," paparnya.
Untuk diketahui, Shell Upstream Overseas Services Limited (SUOS) anak perusahaan Shell plc melepas hak partisipasinya di Blok Masela kepada Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas lewat Petronas Masela Sdn Bhd. Shell melepas 35% hak partisipasi di blok tersebut.
Dikutip dari laman Shell, pembayaran hak partisipasi ini terbagi dalam dua tahap. Tahap awal US$ 325 juta dan US$ 325 juta lagi sebagai pelunasan. Jadi, total yang harus dibayarkan US$ 650 juta atau Rp 9,75 triliun (kurs Rp 15.000).
Lihat juga Video 'Erick Thohir Jawab Isu Ahok Jadi Dirut Pertamina':
