Banyak Terima Keluhan LPG 3 Kg Langka, Ini Langkah Menteri ESDM

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 31 Jul 2023 16:57 WIB
Foto: Salah satu petugas di PT Putra Bisma Jaya, Jalan Waribang No. 111 Kesiman, Denpasar, Bali tengah menurunkan LPG 3 kg pada Kamis (27/7/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Jakarta -

Menteri ESDM Arifin Tasrif buka-bukaan soal adanya opsi penyaluran gas LPG 3 Kg subsidi dengan metode yang sama seperti penyaluran subsidi pupuk. Opsi ini muncul di tengah evaluasi sistem distribusi gas subsidi karena muncul potensi kebocoran alokasi subsidi.

Arifin sendiri mengungkapkan pemerintah sedang melakukan evaluasi mendalam soal pendistribusian gas LPG 3 Kg subsidi. Hal ini dilakukan setelah banyaknya keluhan kelangkaan gas LPG di tengah masyarakat.

Kelangkaan yang terjadi ini, menurut Arifin bisa terjadi karena banyaknya kebocoran subsidi. Kebocoran yang dimaksud adalah gas LPG 3 Kg subsidi yang seharusnya diperuntukkan untuk masyarakat miskin, justru dibeli oleh masyarakat yang mampu.

"Kita sedang evaluasi di sistem distribusinya, ini yang kita harus evaluasi karena harus bisa meminimalisir potensi kebocoran. Kalau alokasinya kan cukup, kita tiap tahun menyediakan 8 juta ton total LPG, dan di antaranya gas 3 Kg. Kita evaluasi bagaimana kita bisa menyiapkan aturan pendistribusian yang tepat sasaran," ungkap Arifin ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan bisa saja penyaluran gas subsidi menggunakan skema seperti penyaluran pupuk subsidi. Ini menjadi salah satu opsi yang muncul namun belum tentu akan dilakukan pemerintah.

Pada penyaluran pupuk, pemerintahan membentuk rencana definitif kebutuhan kelompok atau RDKK. Nantinya, penyaluran LPG 3 Kg subsidi akan diberikan per kelompok.

"Jadi contohnya sama kayak pupuk dulu, dulu kan kita ada RDKK, rencana definitif kebutuhan kelompok, itu diinventarisir di satu daerah dengan beberapa kelompok yang butuh 3 Kg itu berapa banyak orang dan itu harus terdaftar," papar Arifin.

"Mereka akan berhubungan dengan salah satu atau dua penyalur, yang ada sekarang kita lihat penentuan penyalurnya yang masih harus kita sempurnakan," katanya.




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork