Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) mengadakan webinar bertajuk 'Refinery Challenges: Strategi Bisnis Kilang Menghadapi Era Net Zero Emission (NZE)'. Kegiatan ini dalam rangka menanggapi isu tentang transisi energi yang sedang hangat di kalangan pemerhati industri migas, dan target RI untuk mencapai NZE pada tahun 2060.
Diketahui webinar pada Senin (31/7) tersebut menghadirkan Chief Executive Officer (CEO) PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman sebagai narasumber. Dalam paparannya, Taufik menjelaskan tentang apa saja strategi kunci dalam mencapai NZE untuk industri Kilang.
"Ketika kita melakukan NZE agar sesuai target, maka tantangannya adalah menyeimbangkan Trilemma Energy. The Energy Trilemma termasuk di dalamnya adanya keseimbangan keamanan energi nasional, biaya dan kebutuhan ekonomi, serta target NZE," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Pertamina, sektor kilang dan upstream adalah dua kontributor emisi terbesar. Sebagai rangking kedua terbaik dunia untuk Best Integrated Oil and Gas Industry di ESG (Environmental, Social, and Governance) Rating Ranking, Pertamina melakukan tiga hal untuk mengurangi emisi karbon di industri kilang," ungkapnya.
Di hadapan 400 peserta, dia pun memaparkan 3 strategi yang dipakai oleh Pertamina. Yakni pemanfaatan teknologi, penggunaan bahan-bahan dari alam, dan carbon offsite trading.
"Dengan teknologi kita akan melakukan efisiensi energi dan green business initiatives karena mudah dikontrol. Salah satu contoh efisiensi energi adalah dengan minimize flare loss sehingga nantinya kami bisa berfokus pada Near-zero flaring yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar atau feedstock," terangnya.
Webinar ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi, Waskito Tunggul Nusanto. Ia berpesan bahwa industri migas agar bersiap menghadapi era NZE.
"Industri migas harus segera beradaptasi dengan energi rendah karbon. Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di dunia migas serta adaptasi teknologi menjadi sebuah keharusan yang harus ditempuh agar target yang ditetapkan pemerintah dapat terwujud," tuturnya.
(akn/ega)