Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Kongo Jean-Michel Sama Lukonde. Dalam pertemuan itu beberapa pembahasan peningkatan kerja sama di sektor ekonomi dibicarakan.
Salah satunya adalah, Jokowi mengajak PM Lukonde untuk memuluskan rencana sejumlah kerja sama beberapa BUMN Indonesia dengan Kongo yang saat ini dijajaki. Salah satunya adalah rencana pengelolaan blok minyak di perbatasan Angola.
"Mari kita dorong realisasi kerja sama ini dan untuk tawaran kerja sama pengelolaan blok minyak di perbatasan dengan Angola saya akan tugaskan pihak terkait untuk tindaklanjuti," kata Jokowi dalam keterangannya, Jumat (25/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Jokowi juga mengajak Kongo untuk memanfaatkan kekayaan alam hutan tropis untuk pengembangan potensi kredit karbon. Indonesia juga siap berbagi pengalaman dalam hal konservasi gambut hingga pengelolaan hutan lestari
"Saya harap kita dapat tingkatkan kerja sama pengelolaan hutan dan pengembangan potensi kredit karbon, Indonesia siap berbagi pengalaman terkait konservasi gambut dan pengembangan bio ekonomi serta pengelolaan hutan lestari," kata Jokowi.
Kedua pemimpin juga membahas mengenai pengembangan hilirisasi industri. Jokowo menilai hal tersebut penting dikarenakan Kongo dan Indonesia merupakan negara penghasil kobalt terbesar pertama dan kedua di dunia.
"Indonesia siap berbagi pengalaman dan keahlian terkait ekosistem hilirisasi dan akan dorong BUMN Indonesia terlibat dalam eksplorasi dan investasi," pungkas Jokowi.
Pertamina Masuk ke Kongo
Sebelumnya, Juli lalu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah pernah melakukan kunjungan langsung ke Kongo dan bertemu dengan Presiden Felix Tshisekedi.
Pembahasan soal kerja sama pengelolaan blok migas di perbatasan Kongo pun sempat dibahas kala itu.
Pertamina yang turut dalam kunjungan ini ikut menyampaikan minat untuk bekerja sama dengan Kongo dalam mengeksplorasi dan mengembangkan potensi minyak dan gas yang belum tergarap di blok bersama dengan Angola.
Dengan Angola telah memulai produksi di blok mereka, kerja sama ini memberikan peluang bagi DRC untuk memanfaatkan sumber daya alamnya sendiri dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor energinya.
Lihat juga Video: SKK Migas Optimis Capai Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0