Pertamina-Pelindo Mau Bangun Terminal Migas Ramah Lingkungan di Tengah Laut

Pertamina-Pelindo Mau Bangun Terminal Migas Ramah Lingkungan di Tengah Laut

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 01 Sep 2023 19:15 WIB
Pertamina-Pelindo Mau Bangun Terminal Migas Ramah Lingkungan di Tengah Laut
Pertamina-Pelindo Mau Bangun Terminal Migas Ramah Lingkungan di Tengah Laut/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina International Shipping dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) menyepakati kerja sama untuk membangun terminal energi ramah lingkungan yang dinamakan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT). Terminal ini akan dibangun di tengah laut, tepatnya kawasan yang dikembangkan oleh Pelindo.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap terminal JIGT akan berkapasitas 6,3 juta barel dan akan menjadi infrastruktur untuk pengembangan energi terbarukan. Terminal ini disebut akan mampu menampung dan menyalurkan tidak hanya bahan bakar fosil tetapi juga produk ramah lingkungan.

"Ke depan di mana ini akan multiproduct karena ini mencakup conventional dan green product mulai dari gasoline, fuel oil yang standar, kemudian masuk kepada biodiesel, LPG, LNG, Amonia, Used Cooking Oil atau UCO, dan hydrogen fuel yang akan dibangun secara modular," ucapnya dalam sambutannya di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini akan menjadi terminal green yang produknya green dan dikelola secara green dan diharapkan menjadi flagship untuk Pertamina maupun Pelindo," lanjut pria yang akrab disapa Tiko itu.

Tiko menerangkan ada beberapa hal yang strategis yang akan membedakan terminal ini dengan yang lain. Pertama, terminal ini diklaim bisa menjadi salah satu solusi awal untuk menekan polusi karena bisa mendistribusikan bahan bakar ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Selama beberapa hari terakhir atau berapa minggu terakhir banyak kita bicarakan mengenai polusi udara di Jakarta tentunya ada salah satu langkah awal bagaimana Pertamina menyediakan bahan bakar yang bio-fuel yang bisa menurunkan emisi di Jabodetabek," ujarnya.

Nah, terminal inilah yang disebut akan bisa menyalurkan bahan bakar ramah lingkungan ke daerah Jabodebek. Kemudian yang kedua, dia berharap peran Pelindo dalam pembangunan terminal tersebut menjadikan terminal kelas dunia.

"Saat ini Pelindo juga sudah masuk di top 20 pemain terbaik di kelas dunia. Kita harapkan terus meningkat dan meningkatkan juga corporate value dari Pelindo ke depan," ujarnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Terkait dengan kawasan terminal ini yang akan dibangun di tengah laut dikatakan oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, dia mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan lahan reklamasi dan diharapkan 2024 sudah selesai.

"Kalau Pelindo tetap fokus di kegiatan kepelabuhanannya, bahwa lokasinya itu Pelindo. terkait buffer zone, ini kan lokasinya di tengah laut," ujarnya.

"Saat ini Pelindo sudah mulai reklamasi dan diharapkan di tahun depan, mungkin maksimal di 2024 lahannya sudah siap," lanjutnya.

Untuk penyalurannya, disebut akan ada jalur khusus juga yang dibuat untuk menyalurkan energi yang ditampung di terminal tersebut. "Artinya mungkin teman-teman Pertamina yang jauh lebih paham dan jauh lebih safe dari yg lain, karena lokasinya di tengah laut. Ada jalan khusus sampai ke situ," tuturnya.

Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan rencananya finalisasi untuk lahannya selesai pada 2024. Kemudian target pembangunan awalnya mulai awal 2025 dan ditargetkan rampung dua tahun kemudian.

"Mudah-mudahan awal tahun 2025 selambat-lambatnya tentu koordinasi dengan Pelindo konstruksi sudah kita mulai, mudah-mudahan dalam waktu dua tahun sudah selesai," pungkasnya.

Mengutip dari keterangan Pertamina 8 Agustus 2023, JIGT nantinya tidak hanya menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, Gasoline, dan biodiesel tapi juga dirancang untuk bisa menampung LNG, CPO, UCO (Used Cooking Oil), dan petrokimia. Bahkan juga bisa untuk menampung Hidrogen yang diperkirakan tumbuh permintaannya pada 2030.

Terminal itu, rencananya dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh Pelindo di area Kalibaru, Jakarta Utara. Lokasi yang berada di daerah tepi laut ini memiliki area seluas 64 hektare dan diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6 juta barel.


Hide Ads