Para pekerja di proyek liquefied natural gas (LNG) Chevron di Australia akan melakukan mogok kerja. Hal ini karena buruh protes dengan kebijakan pengupahan yang dikeluarkan perusahaan.
Dikutip dari reuters dijelaskan seorang anggota Fair Work Commission (FWC) mengungkapkan, Chevron berupaya menempuh mediasi dengan para pekerja hari ini. Mediasi akan dilakukan pada 09.00 pagi waktu Australia.
Masalah antara Chevron dan para pekerja ini terjadi ketika perusahaan diduga melangkahi serikat buruh saat negosiasi upah dan kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya serikat buruh mengancam dengan aksi boikot di pabrik Gorgon dan Wheatstone project yang sama-sama terletak di lepas pantai Australia bagian Barat.
Para pekerja yang tergabung dalam gerakan bernama Offshore Union Alliance menyebut akan mogok pada 14 September mendatang.
Serikat pekerja menyebut aksi boikot ini bisa membuat Chevron rugi miliaran dolar AS dan mengganggu kinerja Australia sebagai negara eksportir gas alam terbesar di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan Chevron mengungkapkan setiap pegawai memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya. "Kami akan terus menempuh langkah dan menjaga agar operasional perusahaan tetap aman," kata perusahaan.
Aksi ini juga menyerukan larangan kepada pegawai untuk tidak menjalankan tugas-tugas tertentu hingga pemogokan penuh selama tiga jam.
Chevron enggan berkomentar terkait durasi mogok kerja tersebut. Pihak OA tidak memberikan respon apapun terkait hal tersebut.
Lihat juga Video: Kerjasama Pemprov Jateng-Australia, 340 Kursi Roda Diberikan ke Anak Difabel