.webp)
PT PLN (Persero) menggunakan energi bersih untuk suplai listrik KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. PLN meningkatkan penggunaan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) sebagai pemasok listrik untuk mengurangi polusi di Jakarta.
"Khusus untuk Jakarta ini, listrik kami tingkatkan yang berbasis pada gas. Listrik yang digunakan untuk KTT ASEAN ini ada dari PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Priok," jelas Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo beberapa waktu lalu.
Darmawan menambahkan, PLN juga akan menggunakan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Listrik yang digunakan ini adalah listrik yang jauh lebih bersih sehingga dampak terhadap polusi bisa diminimalisir," sebut Darmawan.
Selain itu, Darmawan menyampaikan untuk mengurangi dampak polusi pihaknya juga akan mengurangi daya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
"Tentu saja ada satu pembangkit yang saat ini kami turunkan yaitu PLTU Suralaya, ini demi menjaga agar tingkat polusi udara di Jakarta bisa segera membaik," tutur Darmawan.
Darmawan menyatakan bahwa pasokan tenaga listrik dari PLN telah siap untuk memenuhi kebutuhan KTT ke-43 ASEAN. Sebagai bentuk dukungan terhadap KTT ke-43 ASEAN, PLN telah menyiapkan sistem tenaga listrik dengan daya mampu sebesar 8.734 megawatt, beban puncak 5.550 megawatt, serta cadangan daya 3.184 megawatt untuk memasok listrik Jakarta selama pelaksanaan KTT.
"Kami langsung mempersiapkan suatu sistem listrik yang tanpa kedip artinya disiapkan dengan UPS-nya, penyulangnya juga berlapis, dengan pasokan listrik yang jauh lebih andal sehingga sudah dipastikan setiap venue untuk KTT ASEAN ini sudah siap dari sistem ketenagalistrikannya," ungkap Darmawan.
(prf/ega)
