Airbus Bakal Luncurkan Pesawat Berbahan Bakar Hidrogen

KTT ASEAN 2023-AIPF

Airbus Bakal Luncurkan Pesawat Berbahan Bakar Hidrogen

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 06 Sep 2023 15:44 WIB
BRISTOL, INGGRIS - 19 NOVEMBER: Seorang tukang yang terampil mengerjakan spoiler A400M di situs Filton pabrikan pesawat Airbus pada 19 November 2015 di Bristol, Inggris. Lokasi di Filton yang berperan utama adalah merancang dan memproduksi sayap, bahan bakar, dan sistem roda pendarat untuk semua jenis pesawat Airbus yang saat ini mempekerjakan lebih dari 4.000 orang. Diperkirakan 100.000 pekerjaan lain dihasilkan di Inggris oleh pekerjaan sayap Airbus, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui rantai pasokan yang diperluas lebih dari 400 perusahaan. (Foto oleh Matt Cardy/Getty Images)
Foto: Getty Images/Matt Cardy
Jakarta -

Produsen pesawat asal Prancis, Airbus menargetkan dapat mengurangi emisi udara. Hal itu dilakukan salah satunya dengan merilis pesawat menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Presiden Airbus Asia-Pasifik Anand Stanley mengatakan salah satu target perusahaan adalah dapat mengurangi emisi karbon untuk membuat mobilitas masyarakat lebih ramah lingkungan.

"Jika Anda melihat produk yang kami gunakan, pesawat modern yang diluncurkan Airbus memiliki emisi antara 25% hingga 40% lebih rendah per pesawat dibandingkan dengan yang terbang 10-15 tahun lalu," kata Anand dalam acara ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (6/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anand menyebut saat ini setiap pesawat dapat menggunakan hingga 50% bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Ia menargetkan pada 2030 semua pesawatnya dapat menggunakan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan itu.

"Pada 2035 Airbus telah berkomitmen untuk meluncurkan pesawat tanpa emisi yang akan berbahan bakar hidrogen," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Anand memaparkan bahwa saat ini ASEAN beserta India dan China merupakan wilayah yang sangat potensial. Di wilayah itu, potensi industri penerbangan dinilai sangat terbuka lebar.

"Beberapa pertumbuhan tercepat di dunia yang kami lihat terjadi di Indonesia dan kami melihat di seluruh kawasan. Kami memperkirakan akan ada 17.000 pesawat baru yang masuk untuk dapat mendorong pertumbuhan konektivitas," imbuhnya.

Simak juga Video: KTT ASEAN-China Hasilkan 6 Kesepakatan Kerja Sama

[Gambas:Video 20detik]



(aid/rrd)

Hide Ads