Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero) Atep Salyadi Dariah Saputra menekankan pentingnya investasi pada bahan bakar berbasis nabati atau bioenergi. Menurutnya, bioenergi menjadi salah satu opsi bisnis dari Pertamina.
Bioenergi, kata dia, dapat menciptakan manfaat bagi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Apalagi, penggunaan energi bersih terus didorong oleh pemerintah Indonesia maupun dunia.
"Investasi pada bioenergi, khususnya biofuel sebagai pilihan terdekat untuk bisnis Pertamina saat ini. Itu menciptakan manfaat sekaligus berkontribusi terhadap masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," katanya dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut bioenergi menawarkan alternatif energi yang bermanfaat bagi lingkungan. Apalagi energi tersebut berasal dari bahan organik atau limbah.
"Ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tapi juga meningkatkan keamanan energi serta merangsang pertumbuhan ekonomi. Kami juga sadar bahwa membangun kemampuan dan keahlian juga sangat penting membuka manfaat bagi ekonomi, lingkungan, sosial, dan negara," lanjutnya.
Dalam catatan detikcom, PT Pertamina (Persero) terus mencanangkan Program Langit Biru dengan mengembangkan bahan bakar kendaraan berbasis nabati atau bioenergi. Langkah itu dilakukan untuk memberikan kontribusi terhadap penurunan korban emisi.
"Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90. Pertamina akan melanjutkan Program Langit Biru Tahap II, dengan menaikkan (kadar oktan) BBM subsidi dari RON 90 ke RON 92," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).
Nicke menambahkan program tersebut akan dilaksanakan mulai 2024 dan saat ini masih dalam tahap kajian dan akan diusulkan kepada pemerintah.
Simak juga Video: Energi Bersih Murah, Pertamina Bisa?