Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) membutuhkan restu 3 menteri. Tiga menteri itu yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Arifin menyebut, upaya pensiun dini PLTU ini tengah disiapkan.
"Pensiun dini kan lagi disiapin nah itu perlu nanti persetujuan 3 menteri, Keuangan, BUMN sama ESDM. Kita lagi siapin ya," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, adapun skema pensiun dini ini yakni mesti ada sumber dana murah yang diambil oleh sebuah entitas. Dengan sumber dana murah ini maka umur PLTU bisa diperpendek.
"Nanti akan ada sumber dana yang murah yang bisa di-apa diambil oleh suatu entiti oleh dana yang murah sehingga umurnya nanti bisa diperpendek," katanya.
Arifin mengkonfirmasi, salah satu dana murah itu berasal dari Just Energy Transition Partnership (JETP). Untuk diketahui, Indonesia mendapat komitmen pendanaan US$ 20 miliar dari negara-negara maju dalam JETP di KTT G20 beberapa waktu lalu.
"Ya itu," kata Arifin mengkonfirmasi.
Dia mengatakan, pensiun dini PLTU harus dihitung satu-satu supaya tidak membebani keuangan PLN.
"Kan harus dihitung supaya nggak ada dampak keuangannya ya kan makanya kan harus satu-satu programnya apa ya gitu ya," katanya.
(acd/rrd)