Begini Cara PLN buat Ekspor Listrik ke Singapura

Begini Cara PLN buat Ekspor Listrik ke Singapura

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 08 Sep 2023 15:54 WIB
Jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kilo Volt (kV) sepanjang 284 Kilo Meter Sirkuit (kms) dari Gardu Induk (GI) Poso ke GI Sidera (Palu Baru) telah resmi dioperasikan. Hal ini untuk mengoptimalkan suplai energi listrik dari PLTA Poso yang memiliki kapasitas terpasang 3 x 65 MW. Kondisi kelistrikan di Sulawesi Tengah, khususnya di sistem kelistrikan PALAPAS : Palu, Donggala, Parigi dan Sigi, yang pada kurun beberapa waktu terakhir mengalami defisit daya, terhitung sejak Senin (09/03/2015) akan mulai membaik karena mendapatkan tambahan pasokan listrik sebesar 24 Mega Watt (MW) yang dihasilkan dari Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso ini.
Foto: Istimewa/dok Agus Humas PLN
Jakarta -

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut, PT PLN (Persero) ditunjuk sebagai koordinator dalam penyediaan transmisi untuk ekspor listrik ke Singapura. Sebagaimana diketahui, pihak Indonesia dan Singapura baru saja meneken nota kesepahaman terkait perdagangan listrik ini.

Sementara, dari pihak Singapura menunjuk Energy Market Authority Singapore (EMA).

"Untuk yang transmisi itu ditunjuk PLN menjadi koordinator, menjadi contact point dari sisi Indonesia, kan tidak hanya pembangkitnya, karena kan agak jauh ya ini kan dipisahkan sama laut, jadi harus ada transmisi, itu dari pihak PLN, Singapuranya EMA Energy Market Authority, itu mereka akan segera mendiskusikan hal tersebut," terangnya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (8/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan belum bisa memastikan rencana ekspor listrik Indonesia ke Singapura ini terealisasi. Setelah penandatangan nota kesepahaman, Dadan mengatakan, Singapura akan menyampaikan kebutuhan listriknya.

Dari informasi yang diterimanya, Singapura membutuhkan listrik 2 gigawatt (GW).

ADVERTISEMENT

"Ya itu, kita nunggu dari Singapura secara resmi, secara formal menyampaikan ke Indonesia seperti apa sih, saya dengar, saya dengar katanya 2 GW, tapi itu kita belum lihat ini kapan 2 GW, yang saya dengar seperti itu," katanya.

Bicara wujud transmisi, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman T Hutajulu mengatakan, pasti akan dipilih teknologi terbaik. Hal ini mengingat transmisi ini akan melewati laut.

"Ada nanti teknologinya, teknologi yang terbaik apa, tapi bayangan kita harus melalui laut lah, apakah dari bawah sebagian apakah dari atas. Nanti ada EPS yang terbaik untuk itu," katanya.

(acd/rrd)

Hide Ads