PT Pertamina (persero) terus mendukung langkah pemerintah untuk mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Salah satunya adalah dengan rencana mengubah 6 kilang yang saat ini beroperasi biar bisa menghasilkan produk energi yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan 6 kilang tersebut mau diubah menjadi green refinery dan produk petrokimia. Hal ini merupakan langkah konkret pihaknya dalam mengembangkan produk rendah karbon dari minyak dan gas (migas) yang sudah ada.
"Jadi nanti ada 6 kilang kita itu, yang 3 akan kita ubah jadi green refinery yang menghasilkan biofuel. 3 lagi ini kembangkan, kita integrasikan dengan petrochemical untuk menghasilkan petrochemical," kata Nicke dalam keterangan tertulis, Minggu (10/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan Nicke usai acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) yang digelar di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (6/9) lalu.
Lebih lanjut, Nicke mengatakan pihaknya juga sudah memiliki roadmap tersendiri untuk mengejar target NZE di tahun 2060. Selain dengan mengubah kilang milikinya menjadi ramah lingkungan, Pertamina juga tetap menjaga keamanan energi (energy security).
"Kita tidak boleh mengorbankan energy security atas nama apa pun. Jadi kita tetap menjaga pasokan energi yang hari ini masih diperlukan oleh Indonesia, tetapi kita kurangi karbonnya," paparnya.
Menurutnya, dengan memanfaatkan aset yang ada, pihaknya masih bisa mengembangkan produk rendah karbon dan menyerap tenaga kerja. Hasilnya bisa dilihat dengan adanya penurunan karbon emisi pada operasional mencapai 31% sampai akhir tahun lalu.
"Kita pun akan mengembangkan blue hydrogen dari gas karena sumber daya gas kita juga banyak reserve-nya. Jadi kita akan mulai masuk ke hydrogen ammonia untuk transportasi dan energi," pungkasnya.
(prf/ega)