Pemerintah Malaysia berencana menyetop ekspor logam tanah jarang. Langkah ini diambil untuk mendukung industri dalam negeri.
Logam tanah jarang sendiri merupakan 'harta karun' yang jadi incaran dunia. Penemuan logam tanah jarang di utara Swedia belum lama ini juga sempat menggegerkan Eropa.
Indonesia menyimpan harta karun tambang tersebut. Meski, belum dimanfaatkan secara optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya sikap Indonesia terkait kebijakan Malaysia tersebut, Menteri ESDM buka suara.
"Ya sama dong," kata Arifin di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Arifin mengatakan, untuk memanfaatkan logam tanah jarang, pihaknya akan mengecek lokasi keberadaan dan jumlah potensinya. Yang pasti, Arifin Tasrif, logam tanah jarang tidak akan diekspor begitu saja.
"Ya pastilah logam tanah jarang ini sekarang harus kita cek di mana keberadaannya nih, berapa banyak. Pastilah nggak boleh, kita nggak boleh kita ekspor gitu aja, kalau udah jarang ya, udah jarang dikit lagi," katanya.
Dikutip dari Reuters, Malaysia akan melarang ekspor logam tanah jarang (rare earth). Hal itu disampaikan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Berdasarkan United Stated Geological Survey 2019, Malaysia diperkirakan hanya memiliki cadangan 30.000 metrik ton. Sementara, China memiliki cadangan terbesar yang diperkirakan 44 juta ton.
Keputusan Malaysia diambil ketika dunia berupaya melakukan diversifikasi dari China yang merupakan produsen logam tanah jarang terbesar dunia. Logam tanah jarang digunakan untuk semikonduktor chip, kendaraan listrik hingga peralatan militer.
Anwar mengatakan pemerintah akan mendukung pengembangan industri logam tanah jarang di Malaysia dan larangan tersebut akan menjamin keuntungan yang maksimal bagi negara. Dia tidak mengatakan kapan larangan itu akan mulai berlaku.
Anwar mengatakan logam tanah jarang diperkirakan akan menyumbang sebesar 9,5 miliar ringgit (US$2 miliar) terhadap produk domestik bruto Malaysia pada tahun 2025 dan menciptakan hampir 7.000 lapangan kerja.
"Pemetaan detail sumber unsur tanah jarang dan model bisnis komprehensif yang memadukan industri hulu, tengah, dan hilir akan dikembangkan untuk menjaga rantai nilai tanah jarang di tanah air," katanya.
(acd/rrd)