Kerja sama panas bumi terus berlanjut untuk Indonesia dan Aotearoa Selandia Baru. Awal tahun ini, Selandia Baru mengumumkan Program Energi Panas Bumi Indonesi-Aotearoa Selandia Baru (PINZ) senilai NZD15, 64 juta atau US$9, 9 juta untuk periode 2023-2024.
Sebagai dukungan untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi, terbentuklah program kerja sama Pembangunan International Aotearoa New Zaeland-Nga Hoe Tuputupu-mai-tahwiti (IDC).
Kedutaan Besar Selandia Baru mengatakan pertumbuhan industri panas bumi Indonesia dari awal pengembangan hingga menjadi kuat dan memiliki kapasitas teknis yang mumpuni seperti saat ini serta bisa melakukan ekspor ke pasar internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selandia Baru bangga bisa bekerja sama secara bilateral dengan Indonesia dan secara umum di seluruh kawasan Pasifik dan Indo-Pasifik dalam transisi energi yang berkelanjutan, " ujarnya dalam acara Indonesia Geothermal Industry Breakfast, Selasa (19/09/2023).
Dukungan yang diberikan berupa peningkatan kemampuan teknis dan kepercayaan diri dalam program pengeboran pemerintah, serta mendorong peluang untuk penggunaan langsung energi panas bumi. Berbagai upaya juga sudah dilakukan untuk mengembangkan standar, mengurangi resiko eksplorasi pengeboran dan mendukung interaksi industri yang lebih luas.
Direktur Jenderal EBTKE Yudo Dwinada Priadi mengatakan pemerintah Indonesia sudah meluncurkan be beberapa inisiatif untuk menarik investor swasta.
"Proyek-proyek panas bumi akan menjadi tulang punggung nasional seiring dengan dihentikannya pembangkit listrik tenaga batubara, " katanya.
(kil/kil)