.webp)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak para CEO perusahaan dan pengusaha-pengusaha dunia dan dalam negeri untuk berinvestasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia.
Hal ini disampaikannya dalam sambutannya The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4 yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Luhut mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor hulu migas. Salah satunya yakni potensi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage/CCS) bisa mencapai 400 gigaton. Hal ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan untuk mengembangkan energi berkelanjutan rendah emisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia sedang melakukan desain komprehensif dari naturalisasi gas dengan berbagai dukungan strategis. Inti misi ini mencapai sejajarkan industri hulu hilir dan memaksimalkan nilai tambah rantai suplai gas. Fokus misi ini jamin keberlanjutan energi jangka panjang," kata Luhut, dalam sambutannya, di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9/2023).
Luhut menilai, konversi gas menjadi berbagai sumber energi memainkan peran penting, salah satunya lewat inovasi yang berfokus pada proses CCS dalam industri energi.
"Saya ingin mengundang anda memperkuat kemitraan dan inovasi melalui berbagai hal strategis terkait investasi dan capaian target 1 juta barel per hari (bph) sampai 2030. Pemerintah Indonesia akan mencabut berbagai masukan," ujarnya.
Dengan diselenggarakannya ICIOG ke-4 hari ini, ia berharap selain mendorong minat investasi, juga dapat mendorong Indonesia bisa lebih independen dalam memenuhi kebutuhan migas dalam negeri. Kemudian juga mendorong industri hijau lewat transisi ke energi rendah karbon.
"Keempat membentuk Indonesia sebagai hub dan juga melibatkan sektor swasta dan juga pemerintah, mendorong agenda ini. berikutnya, saya butuh seluruh pemain upstream untuk terlibat dalam mencapai target-target kita," pungkasnya.
Simak Video 'SKK Migas Optimis Capai Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0':
