Rusia Setop Ekspor Bensin dan Solar, Apa Dampaknya ke RI?

Terpopuler Sepekan

Rusia Setop Ekspor Bensin dan Solar, Apa Dampaknya ke RI?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 30 Sep 2023 16:15 WIB
Boikot Rusia, Maukah Negara Arab Bantu Stabilkan Harga Minyak Dunia?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Negara Beruang Merah Rusia secara resmi menyetop sementara ekspor bensin dan solar untuk semua negara di dunia, kecuali empat negara. Lantas apakah kebijakan ini bisa berdampak ke Indonesia?

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan kebijakan Rusia ini tidak akan memberikan dampak langsung terhadap Indonesia. Sebab selama ini Indonesia sendiri tidak pernah mengimpor BBM dari Rusia, namun kebanyakan berasal dari negara-negara Timur Tengah.

"Saya kira nggak ada pengaruhnya secara langsung gitu ya, karena selama ini Indonesia impor BBM memang dalam jumlah yang besar tapi itu sebagian besar dari negara-negara Timur Tengah. Jadi selama ini Indonesia juga tidak impor secara langsung dari Rusia, sehingga pembatasan ekspor Rusia terhadap BBM-nya tidak berpengaruh secara langsung," ungkap Fahmy saat dihubungi detikcom, Selasa (26/9/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu ia tidak menutup kemungkinan bila di kemudian hari harga minyak mentah di pasar global bisa mengalami kenaikan harga karena kurangnya pasokan dari Rusia. Hal ini tentu sedikit banyak akan mempengaruhi harga jual BBM di dalam negeri.

"Kalau harga ekspor BBM itu kan sangat bergantung pada harga minyak mentahnya ya, kalau minyak mentahnya itu dibatasi oleh Rusia dalam pemberhentian ekspor tadi, maka itu akan mengurangi supply minyak mentah yang ada di pasar, sehingga berpotensi akan menaikkan harga," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Pengamat Energi Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa juga mengatakan penutupan keran ekspor BBM Rusia ini tidak akan memberikan dampak langsung terhadap RI. Namun lebih kepada membuat harga minyak mentah di pasar global naik, dan sedikit banyak hal inilah yang dapat memberikan pengaruh terhadap harga BBM di Indonesia.

"Pengaruh langsung tidak ada, tapi dampak global pasti ada, karena negara yang terkena dampak langsung akan mencari alternatif lain, otomatis keseimbangan supply akan berubah. Kecenderungan harga minyak dunia akan naik dan tentunya Indonesia pun akan kena dampaknya," ungkap Iwa.

Meski begitu ia merasa penutupan keran ekspor BBM Rusia ini tidak akan langsung berdampak pada harga BBM di RI. Sebab pembelian bahan bakar atau minyak mentah ini dilakukan sebelum Rusia mengeluarkan kebijakan itu. Jadi bila memang terjadi kenaikan harga minyak mentah global, maka hal ini baru akan berimbas pada pembelian berikutnya.

"Seharusnya tidak karena harga pembelian sebelumnya sudah ditentukan. Namun tergantung berapa lama Rusia menahan ekspornya," tuturnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro. Dirinya juga menegaskan bila pemberhentian ekspor bensin dan solar yang dilakukan Rusia tidak akan berimbas langsung terhadap ketahanan energi di RI.

Sebab menurutnya Indonesia sendiri tidak pernah mengimpor langsung BBM atau minyak mentah dari Rusia. Namun ia juga tidak memungkiri bila pemberhentian ekspor bensin dan solar Rusia ini dapat menaikkan harga minyak mentah global.

"Kalau pengaruhnya mungkin nggak langsung ya, tapi karena pasarnya di ekonomi terbuka kan sudah terhubung antara negara yang satu dengan yang lain, jadi artinya kalau Rusia nggak supply ke market berarti kan ada produk yang kurang, kalau produk kurang biasa harga akan naik dan itu akan kena ke semua pelaku ekonomi di dunia termasuk Indonesia sih," jawab Komaidi.

"Porsinya Rusia ini kan cukup besar sebetulnya, jadi mereka itu menghasilkan sekitar 14-15 juta barel per hari dan mereka kan biasanya cuma pakai 3-4 (juta barel), berarti yang dijual ke pasar selama ini gede gitu lah," tambahnya lagi.

(eds/eds)

Hide Ads