Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan proyek Tangguh Train 3 LNG akan diresmikan dan beroperasi komersial pada akhir November 2023. Proyek yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat ini bernilai Rp 159 triliun.
Informasi ini disampaikan Arifin usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyangkut evaluasi proyek strategis nasional (PSN) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023). Adapun Tangguh Train 3 LNG masuk ke dalam jajaran proyek prioritas Jokowi itu.
"Yang mau diresmikan itu Tangguh 3 LNG nanti November akhir sudah produksi," ujar Arifin saat ditemui di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan Kementerian ESDM, Kilang Tangguh Train 3 LNG merupakan proyek garapan perusahaan raksasa migas asal Inggris, British Petroleum (BP) berdasarkan persetujuan plan of development (POD) II dengan nilai investasi mencapai US$ 11 miliar atau setara Rp 171 triliun (kurs Rp 15.600). Proyek ini memiliki kapasitas 3,8 million tons per annum (mtpa).
Proyek ini merupakan pengembangan dari enam lapangan gas terpadu yang terletak di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat dengan luas 5.966,9 kilometer persegi. Pengembangan proyek ini telah dimulai sejak 2016. Namun proyek ini menghadapi banyak tantangan, salah satunya pandemi Covid-19 sehingga proyek ini sempat terhenti.
Selain Tangguh Train 3 LNG, Kementerian ESDM juga tengah mendorong penyelesaian proyek PLTS Terapung Cirata. Arifin mengatakan, PLTS terbesar di Asia Tenggara itu akhir bulan ini akan rampung.
"PLTS terapung cirata akhir bulan ini selesai. Groundbreaking, pabrik pupuk di Papua sama blue amonia, sama beberapa lapangan terbang lah," ujar Arifin.
(shc/hns)