.webp)
Perusahaan minyak bumi dan gas terbesar di dunia, Exxon Mobil, dalam waktu dekat bakal membeli saham saingannya, Pioneer Natural Resources. Transaksi disebut bakal mencapai harga US$ 60 miliar atau Rp 941 triliun (Kurs Rp 15,698), menjadi transaksi terbesar Exxon dalam 25 tahun terakhir.
Dilansir dari Reuters, Exxon disebut akan mengumumkan pembelian saham secara resmi hari ini, Rabu (9/10/2023). Jika terealisasi, kesepakatan tersebut akan menempatkan perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) itu sebagai perusahaan dengan ladang minyak terbesar di Negeri Paman Sam. Transaksi itu juga bakal menjamin produksi berbiaya rendah bagi Exxon untuk satu dekade ke depan.
Exxon, yang memiliki total valuasi US$ 442 miliar (Rp 6,9 triliun) pada hari Selasa (10/10/2023), diperkirakan akan melakukan penawaran saham murni senilai lebih dari US$ 250 (Rp 3,1 juta) per saham untuk Pioneer, sebut sejumlah sumber anonim kepada Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham Pioneer sendiri ditutup pada US$ 237,41 (Rp 3,2 juta) pada Selasa. Sejumlah ini naik 11% sejak laporan kesepakatan tersebut muncul ke permukaan publik pada Kamis (5/10) lalu.
Jika terealisasi, kesepakatan akan menjadi akuisisi terbesar yang dilakukan perusahaan manapun tahun ini. Dan, menjadi transaksi terbesar Exxon dalam 25 tahun terakhir.
"Terbesar bagi Exxon sejak pembelian Mobil Oil senilai US$ 81 miliar (Rp 1,2 triliun) pada 1998," jelas Reuters.
Meskipun kesepakatan itu bisa mendorong Exxon menjadi produsen minyak serpih terbesar di AS berdasarkan volume, rencana akuisisi tersebut sarat akan persoalan.
Sebab, kesepakatan akan membuat hanya ada empat perusahaan minyak di AS yang mengendalikan sebagian besar infrastruktur ladang minyak serpih di ladang Permian Basin, Amerika Utara. Hal ini bertentangan dengan peraturan antimonopoli AS.
Namun, Exxon enggan berkomentar terhadap spekulasi tersebut. Pioneer juga tidak merespon permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Lihat juga Video 'Jual Sebagian Saham, CEO Apple Cuan Rp 677 Miliar':
