RI Lirik Nuklir hingga Hidrogen buat Kebut Energi Bersih

RI Lirik Nuklir hingga Hidrogen buat Kebut Energi Bersih

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2023 16:15 WIB
Infografis PLTN Zaporizhzhia
Ilustrasi/Foto: Infografis detikcom/M Fakhry Arrizal
Jakarta -

Indonesia memiliki target untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Oleh karena itu, ada dua hal yang penting untuk mencapai target tersebut yakni teknologi dan pendanaan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, teknologi baru dibutuhkan untuk menghasilkan energi yang efisien dan lebih produktif. Tentu saja, kata dia, menghasilkan energi yang terjangkau.

Dia melanjutkan, dibutuhkan juga proyek-proyek baru untuk mengejar target netral karbon ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita memang memerlukan proyek baru di lapangan, proyek baru terbarukan untuk efisiensi, dan untuk apa yang kita sebut energi baru seperti nuklir, hidrogen atau amonia," katanya dalam acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Selain itu, dia mengatakan, Indonesia akan mendorong pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Namun, pengembangan PLTS ini bukan tanpa tantangan.

ADVERTISEMENT

Yudo menerangkan, PLTS sendiri menghasilkan listrik di siang hari. Sementara, pada malam harinya tidak produksi. Oleh karena itu, Yudo mengatakan, dibutuhkan baterai untuk menyimpan listrik tersebut.

"Jadi kita memang membutuhkan baterai untuk disimpan," katanya.

Yudo melanjutkan, pihaknya serius mengembangkan baterai serta pembangkit lain yang stabil untuk mendukung pembangkit surya ini.

"Seperti panas bumi seperti hidro juga, untuk mendukung hal tersebut untuk mengatasi masalah intermitten ini sebenarnya, dan juga kami berencana memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Tentu saja di masa depan," katanya.

Lihat juga Video 'PM Jepang soal Buang Limbah Nuklir ke Laut: Aman!':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/ara)

Hide Ads