Seberapa Kuat Konflik Israel-Hamas Menggoyang Harga Minyak?

Seberapa Kuat Konflik Israel-Hamas Menggoyang Harga Minyak?

Lumongga Harahap - detikFinance
Sabtu, 14 Okt 2023 13:00 WIB
Sempat Anjlok, Kini Harga Minyak Mentah Dunia Menguat Berkat AS-Rusia
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Harga minyak dunia melonjak pada Jumat (13/10/2023) kemarin di tengah ketegangan geopolitik yang berlangsung di Eropa dan Timur Tengah.

Melansir Business Insider, Sabtu (14/10/23), West Texas Intermediate tercatat naik 4,25% menjadi US$ 86,41 per barel, sementara minyak mentah Brent, patokan internasional, melonjak 4,09% menjadi US$ 89,52 per barel.

AS memberlakukan sanksi terhadap dua perusahaan pelayaran yang diduga melanggar batas harga G7 US$ 0.60 per barel terhadap minyak Rusia pada Kamis (12/10/2023) lalu. Mekanisme ini dijalankan dalam menjaga pasokan energi mengalir di pasar global sembari membatasi keuntungan minyak Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS mengatakan, satu pemilik kapal tanker di Turki dan satu di Uni Emirat Arab membawa minyak Rusia di atas batas harga.

Di sisi lain, investor terus memantau konflik Israel-Hamas yang berpotensi mengganggu aliran minyak. Sementara itu, Israel sendiri bukan produsen minyak mentah utama, Timur Tengah bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga perdagangan lintas laut global.

ADVERTISEMENT

Israel mengatakan lebih dari satu juta penduduk Jalur Gaza Utara harus mengungsi dengan serangan darat yang secara luas diperkirakan akan dimulai setelahnya.

Ekonom, Nouriel Roubini, memperingatkan awal pekan ini bahwa dampak konflik Israel-Hamas belum sepenuhnya memengaruhi pasar. Menurutnya, sejauh ini investor hanya memperhitungkan skenario dasar di mana Israel menduduki Gaza, tetapi konflik akan tetap terkendali.

Namun, Roubini melihat potensi risiko lebih lanjut jika Iran dan Lebanon terlibat.

"Jika itu yang terjadi, tentu saja, pasokan minyak dari teluk akan terganggu dan terjadi lonjakan harga minyak dan kemudian dampak ekonomi akan sangat besar," ujar Roubini.

(eds/eds)

Hide Ads