Singgung Pertalite, Jokowi Sebut Harga BBM Bisa Naik Imbas Perang Hamas Vs Israel

Singgung Pertalite, Jokowi Sebut Harga BBM Bisa Naik Imbas Perang Hamas Vs Israel

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 14 Okt 2023 15:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Rakernas Projo
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, diperparah perang antara Kelompok Hamas dengan Israel. Hal ini berpotensi untuk menyebabkan harga BBM dunia naik.

Menurutnya, harga BBM Indonesia juga berpotensi ikut terkerek naik imbas dari kondisi geopolitik ini. Tak hanya BBM non subsidi seperti Pertamax cs, tetapi juga Pertalite yang disubsidi pemerintah.

"Ini nanti harga energi bisa naik gara-gara perang Palestina-Israel . Artinya bensin. Pertamax, Pertalite, saya tidak ingin menakut-nakuti tapi bisa saja (naik). Karena kalau perang nggak selesai pasti harga BBM global naik," kata Jokowi, dalam sambutannya Rakernas Projo di GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengatakan, tantangan yang dihadapi ke depan bukannya semakin mudah tapi justru malah semakin sulit. Tak hanya BBM, masalah geopolitik juga mempengaruhi harga pangan. Ditambah lagi dengan kondisi iklim

"Belum ditambah perubahan iklim. Sangat nyata kita hadapi dan ada depan kita.

ADVERTISEMENT

Kemarin baru 3-4 bulan panas menyengat di seluruh dunia, sebagian besar, termasuk kita kena el nino. Bukan hanya panas, itu pengaruh ke pangan kita," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya Indonesia membutuhkan sosok pemimpin masa depan yang pemberani dalam menghadapi segala tantangan berat ini. Jokowi menilai, juga diperlukan pemimpin yang tak banyak bicara tetapi lebih banyak kerjanya.

"Oleh sebab itu diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis, jelas, keberanian, berani mengambil resiko. Punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar. Jangan baru digugat di WTO saja sudah mundur. Jangan ditekan, diancem saja sudah mundur. Itu yang diperlukan pemimpin ke depan," pungkasnya.

(shc/hns)

Hide Ads