.webp)
Indonesia hingga kini masih mengekspor gas ke Singapura. Ekspor itu dilakukan oleh PetroChina International Jabung Ltd, yang sejalan dengan perpanjangan kontrak eksplorasi PetroChina di Jabung, Jambi.
Field Manager PetroChina Jabung, Rudy Hermawan, mengungkapkan jumlah gas yang diekspor ke Singapura saat ini mencapai 89 Million Standard Cubic Feet per Day (MSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari.
"Terkait ekspor ke Singapura, coverage sebelumnya di atas 125 MSCFD, sekarang hanya antara 87 sampai 89 MSCFD," ucap Rudy di BGP Recreation Hall, PetroChina Internasional Jabung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Rabu (18/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rudy, kontrak ekspor ke Singapura ini diperpanjang dari 2023 sampai 2028. Namun, jumlah yang dikontrak untuk ekspor gas menurun dari sebelumnya.
"Sebelumnya kita bisa ekspor mencapai 124 sampai 125 MSCFD, sekarang dikurangi" lanjut Rudy.
 Field Manager PetroChina Jabung, Rudy Hermawan Foto: Aulia Damayanti |
Rudy mengatakan, Singapura menurunkan kontraknya karena Negeri Singa itu telah menambah pembelian gas dari negara lain.
"Itu (penurunan ekspor) karena Singapura memiliki resource lain," ucapnya.
Saat ini produksi minyak dan gas di PetroChina Internasional Jabung mencapai 53.600 barel oil per date atau per harinya. Walaupun sebenarnya ditarget pemerintah produksi minyak dan gas PetroChina mencapai 58 ribu barel oil per date.
"Paling baik kita sampai 54 ribu, saat ini produksi 53.600 barel oil per date. Itu kombinasi. Kalau hujan kaya hari ini, besok pagi turun (produksi). Sulit (mencapai 58.000). Kita masih tunggu 2 eksplorasi lagi. Akan kita coba. Kalau nggak bisa juga akan kami revisi (target)," pungkas dia.
 Fasilitas Betara Gas Plant (BGP) yang dioperasikan PetroChina International Jabung Ltd. di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi Foto: Aulia Damayanti |
