Dolar AS Makin Dekat ke Rp 16.000, Subsidi Energi Aman Bu Sri Mulyani?

Dolar AS Makin Dekat ke Rp 16.000, Subsidi Energi Aman Bu Sri Mulyani?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 23 Okt 2023 20:28 WIB
Tembus Rp 15.500, Dolar AS Makin Menggila
Dolar AS menguat - Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Nilai tukar dolar AS terus menguat terhadap rupiah. Prediksinya, dalam waktu dekat dolar AS akan terus menggencet Rupiah ke level Rp 16.000.

Hingga kini, nilai tukar dolar AS sendiri sudah mencapai Rp 15.930. Bila nilai tukar dolar AS terus menguat, kemungkinan harga barang-barang yang diimpor akan meningkat. Termasuk salah satunya komoditas energi di Indonesia, mulai dari BBM hingga gas yang juga impor.

Komoditas energi sendiri selama ini disubsidi dengan uang APBN, bila komoditas energi naik bisa saja subsidi membengkak dari yang sudah dianggarkan. Lalu bagaimana nasib APBN bila subsidi energi membengkak?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejauh ini pihaknya belum melihat dampak yang signifikan dari menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap subsidi energi.

"Kita sampai hari ini belum melihat itu sebagai hal yang signifikan," ungkap Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2023).

ADVERTISEMENT

Salah satu yang diwaspadai juga adalah konflik di Timur Tengah, tepatnya antara Israel-Hamas. Menurut Sri Mulyani, bila konflik terus berkepanjangan bisa jadi harga minyak akan naik.

"Paling tidak sekarang kita lihat perkembangan di middle east yang masih kita jaga dan waspadai, karena kan di sana konsentrasi produksi minyak," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani tak menampik kemungkinan akan adanya penyesuaian-penyesuaian yang terjadi di APBN dengan fenomena penguatan dolar AS ini. Sampai saat ini menurutnya pemerintah masih memantau ketat semua hal, mulai dari harga minyak, nilai tukar, hingga suku bunga.

"Makro semua akan kita terus pantau ya, karena semua kan bergerak, harga minyak, nilai tukar, suku bunga, kita akan lihat bagaimana adjustment-nya terhadap APBN," pungkas Sri Mulyani.

(hal/kil)

Hide Ads