Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan, satu proyek pensiun dini PLTU dibiayai melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) pada tahun ini. Sebagaimana diketahui, JETP merupakan komitmen pendanaan dari negara-negara maju dengan nilai US$ 20 miliar.
"Jadi memang JETP tahun ini kita lagi coba paling nggak tahun ini ada satu yang bisa maju, tadi yang saya minta fokus dulu, memang kita siapkan 4,8 GW tapi paling nggak ada satu lah yang 600 MW dulu baru bisa jalan," kata Arifin di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Arifin mengatakan, ke depannya perlu pemikiran yang membuka peluang pensiun dini PLTU dengan skema kerja sama yang saling menguntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal pemanfaatan APBN untuk pensiun dini PLTU, kata Arifin, perlu melihat ketersediaan APBN. Kemudian, perlu juga mempertimbangkan manfaat dari penggunaan APBN.
"Kita melihatnya ketersediaan dana APBN yang pertama, kedua juga benefit-nya untuk apa," katanya.
Selain itu, dia berharap, dana JETP ini bisa digunakan untuk infrastruktur ketenagalistrikan.
"Kita juga minta JETP membuka peluang untuk infrastruktur kelistrikan transmisi supaya bisa dibantu juga. Karena nanti pensiun, ini kan ada hilang kapasitas, terus akan masuk yang baru. Yang baru ini juga perlu infrastruktur," katanya.
Dikutip dari laman ESDM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beserta para pemimpin negara International Partners Group (IPG) meluncurkan perjanjian internasional yaitu skema pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP), pada rangkaian acara KTT G20 di Bali November 2022 lalu.
IPG dipimpin Amerika Serikat dan Jepang, beranggotakan Kanada, Denmark, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia, Norwegia dan Inggris. Perjanjian internasional ini dituangkan dalam joint statement yang bersifat tidak mengikat.
Adapun implementasi JETP dengan nilai pendanaan sebesar US$ 20 milyar atau setara dengan Rp 300 triliun berasal dari investasi publik dan swasta dalam bentuk hibah dan pinjaman bunga rendah.
(acd/kil)