Sumur Sudah Uzur Jadi Biang Kerok Produksi Minyak RI Loyo

Sumur Sudah Uzur Jadi Biang Kerok Produksi Minyak RI Loyo

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 03 Nov 2023 18:45 WIB
Ilustrasi pengeboran migas
Ilustrasi/Foto: dok. PGN
Jakarta -

Produksi minyak Indonesia masih di bawah target. Mengutip data laman Kementerian ESDM, produksi minyak tampak menurun yang kini berada di posisi 586.725 barel per hari.

Sementara itu, pemerintah menargetkan lifting minyak di 2023 sebesar 660 ribu per hari.

Menteri ESDM Arifin mengatakan, produksi minyak Indonesia masih kurang menggembirakan ini karena kebanyakan sumur sudah tua. Hal itu membuat produksi cenderung turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sumur kita ini kan sudah tua, memang cenderungnya memang menurun. Minyak itu makin lama dipompa makin dalam kemudian juga campurannya sama air makin banyak," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (3/11/2023).

"Jadi yang dipompa yang dulu aslinya itu 10 liter, 9 liternya minyak, kalau sekarang sudah sekian puluhan tahun setengah liter itu minyak, setengah liter air," katanya.

ADVERTISEMENT

Untuk menahan produksi supaya tidak turun, Arifin mengatakan, akan mengoptimalkan 15 ribu sumur yang telah dikembalikan ke negara. Meski potensinya kecil, namun diharapkan dapat menambah jumlah produksi.

"Pertamina baru bisa ngerjain 2.000 (sumur) dari 15 ribu. Makanya kita minta percepat, mana yang akan diprioritaskan untuk segera dipegang sama Pertamina dan mana yang kerja samakan sama swasta," katanya.

Sementara, untuk memacu produksi pihaknya mendorong produksi dari minyak non konvensional (MNK) yang salah satunya di Gulamo.

"Untuk penambahan itu harus ada menambahkan yang baru, itu sekarang yang di Gulamo, itu yang non konvensional atau MNK. Nanti Desember ngebor lagi satu di Kelok, dua dulu di tahun ini, tahun depan nanti kita lihat lagi tapi sejauh ini indikasinya sih ada harapan yang di Gulamo," katanya.

(acd/eds)

Hide Ads