.webp)
PLTS Cirata sendiri merupakan hasil kerja sama PLN dan raksasa energi Uni Emirat Arab Masdar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan PLTS terapung ini adalah bukti eratnya hubungan kerja sama bilateral antar dua negara.
Jokowi mengatakan hal tersebut di depan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Thani bin Ahmed Al Zeyoudi. Thani juga ikut hadir dalam proses peresmian PLTS terbesar di Asia Tenggara itu.
"Yang mulia, Indonesia dan UEA punya hubungan kerja sama bilateral yang sangat baik. Terima kasih untuk hubungan yang sangat dekat antara dua negara kita," kata Jokowi dalam sambutan yang disiarkan virtual, Kamis (9/11/2023).
Jokowi juga menyampaikan terima kasih dan salam hangat kepada Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan selaku Presiden UEA. Khususnya, terima kasih atas investasi yang dilakukan UEA di Indonesia.
Dalam catatan detikcom, PLTS Terapung Cirata digarap oleh PLN dan perusahaan asal Abu Dhabi Uni Emirat Arab, Masdar dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun.
"Terima kasih untuk investasinya ke Indonesia. Saya titip salam hangat juga ke yang mulia Crown Prince Mohammed Bin Zayed dan keluarga," sebut Jokowi.
Perlu diketahui, PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak dengan luas 200 hektare ini dibangun di atas Waduk Cirata yang berlokasi di tiga Kabupaten Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. Pembangunan proyek ini sudah berjalan kurang-lebih selama tiga tahun.
PLTS ini terdiri dari 13 pulau atau arrays dengan lebih dari 340 ribu panel surya yang bisa menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah.
Lihat juga Video: Momen Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp
(hal/rrd)
