Proyek penghasil gas bumi terbesar di Indonesia baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tepatnya, proyek pengembangan Lapangan Gas Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua.
Jokowi senang proyek bercap strategis nasional (PSN) ini banyak menyerap tenaga kerja lokal. Dia bilang untuk saat ini 70% tenaga operasional Tangguh adalah masyarakat Papua dan Papua Barat.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas investasi yang baru ini dan yang saya senang proyek ini menyerap banyak tenaga kerja saat ini 70% tenaga operasional Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua," sebut Jokowi saat meresmikan proyek tersebut yang disiarkan virtual, Jumat (24/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan targetnya bauran tenaga kerja lokal bakal lebih ditingkatkan di tahun 2029. Rencananya, pada 2029 tenaga kerja lokal di Proyek Tangguh Train 3 akan mencapai 85%.
Jokowi juga mengaku takjub ada 105 teknisi operasi dan pemeliharaan di kilang LNG Tangguh yang direkrut sejak SMA dan menjalani pendidikan khusus.
"Saya mendengar ada target baru di 2029 mencapai 85%, ini sangat bagus dan 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah putra-putri Papua Barat dan Indonesia yang telah direkrut sejak SMA yang menjalani program pendidikan dari BP Berau Ltd," sebut Jokowi.
Proyek pengembangan gas ini dibesut dengan nilai investasi US$ 4,83 miliar atau Rp 72,45 triliun. Proyek Tangguh Train 3 ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya dan berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030.
(hal/rrd)