Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dampak perang antara Israel dan Hamas meluas ke mana-mana. Imbasnya harga minyak dunia bakal naik.
"Problemnya adalah bukan soal perangnya di sana, tapi harga minyak dunia akan naik," katanya dalam Pembukaan Kongres HMI XXXII dan Munas Kohati XXV 2023, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/11/2023).
Apalagi ada kekhawatiran perang Israel-Hamas meluas ke kelompok-kelompok yang berasal dari negara lain. Misalnya dengan Lebanon, Yaman, ISIS, hingga Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Gaza kalau perangnya tidak segera berhenti, imbasnya bisa ke seluruh negara di dunia. Yang kita takutkan perangnya kalau melebar bukan hanya Israel dan Palestina, tapi nanti dengan Hizbullah di Lebanon, dengan Houthi di Yaman, dengan ISIS di Suriah, tambah lagi dengan Iran," bebernya.
Jokowi menyebut tidak masalah jika harga minyak naik 1%. Tapi jika perang terus berkecamuk dan melebar, tidak ada yang tahu sampai berapa harga minyak naik.
Kenaikan harga minyak dunia juga bakal mengerek harga sejumlah barang. Selain itu pemerintah juga akan menaikkan harga BBM dalam negeri.
"Kalau naiknya hanya 1% nggak apa-apa. Kalau perang betul-betul melebar, kita nggak tahun harga minyak akan sampai di harga berapa. Kalau harga minyak naik artinya seluruh harga barang-barang juga akan ikut naik. Kalau harga minyak naik di sana, berarti di sini harga minyak juga pasti akan ikut kita naikkan," pungkasnya.
(ily/hns)