Rumah sakit apung menjadi salah satu solusi layanan kesehatan bagi masyarakat di Papua, khususnya di Distrik Seget, Sorong, Papua Barat Daya. Saat ini sudah ada Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II yang bersandar di Seget.
Nusa Waluya II saat ini dioperasikan oleh Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) yang bekerja sama dengan Pertamina International Shipping (PIS). Anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor logistik maritim ini memberikan bantuan operasional untuk rumah sakit apung tersebut.
Corporate Secretary PIS, Muhammad Aryomekka Firdaus, mengatakan Pertamina juga berkeinginan untuk menambah armada rumah sakit apung yang dioperasikan doctorSHARE. Hal itu dilakukan untuk memperluas jangkauannya rumah sakit apung ke berbagai daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangka panjangnya kita berencana menambah kapal lagi buat rumah sakit apung, sehingga menambah layanan rumah sakit di titik yang membutuhkan rumah sakit," sebut Aryo ditemui di rumah sakit apung Nusa Waluya II, Seget, Kamis (7/12/2023).
Aryo bilang, bisa saja nanti kapal PIS yang ada diubah menjadi rumah sakit apung. Bahkan ada juga rencana investasi pembelian kapal baru untuk disulap menjadi rumah sakit apung.
"Jadi nanti kapal PIS mungkin bisa dipakai. Atau kita juga berencana untuk invest bangun kapal baru untuk rumah sakit itu ada di rencana kita, ke depan kita lihat lah sesuai dengan program perusahaan seperti apa. Dan cita-cita itu ada," sebut Aryo.
Layanan kesehatan yang dibuka RSA Nusa Waluya II sendiri akan dioperasikan selama 45 hari di Seget. Layanan pertama sudah dimulai per hari Kamis 7 Desember 2023 hingga tanggal 21 Januari 2024.
Masyarakat bisa memanfaatkan layanan kesehatan secara gratis. Layanan yang dibuka di rumah sakit apung ini berupa dokter umum, pemeriksaan dan USG ibu hamil, persalinan selama 24 jam, unit gawat darurat 24 jam, rawat inap, hingga tindakan bedah.
Ada juga beberapa layanan dokter spesialis yang disiapkan mulai dari dokter bedah, dokter anak, dokter jantung, dokter penyakit dalam, dokter saraf, hingga dokter kandungan.
Operasional beberapa poli dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00-15.00 WIT. Masyarakat hanya perlu membawa fotokopi kartu identitas, bisa Kartu Keluarga, KTP, ataupun Kartu BPJS.
Managing Director Yayasan Dokter Peduli Tutuk Utomo Nuradhy menjelaskan pihaknya memilih Distrik Seget sebagai tempat bersandar karena wilayah tersebut cukup terisolasi secara geografis. Layanan kesehatan mumpuni paling dekat hanya ada di Sorong yang membutuhkan waktu tempuh selama 3 jam.
Menurutnya, layanan rumah sakit apung doctorSHARE juga diberikan hanya kepada suatu komunitas atau wilayah yang sangat membutuhkan. Maka dari itu dia menjamin semua biaya perawatan gratis, masyarakat tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun.
"Layanan kami sama sekali tak dipungut biaya, sejak berdiri sampai saat ini kami komitmen dan kami selalu berusaha memastikan bahwa masyarakat di tempat kami melayani adalah masyarakat yang paling membutuhkan. Secara ekonomi dan geografis mereka ada tantangan, maka kami hadir berikan solusi kesehatan tanpa dipungut biaya," beber Tutuk di tempat yang sama.
(hal/eds)