Kepo Sama Nilai Kontribusi Batu Bara cs? Akses di Sini

Kepo Sama Nilai Kontribusi Batu Bara cs? Akses di Sini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 14 Des 2023 17:12 WIB
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat batu bara menggunakan alat berat di pelabuhan krakatau bandar samudera, Cigading, Cilegon (8/3/2013). Direktur Jendral Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Thamrin Shite mengatakan untuk mengendalikan produksi batu bara, pemerintah menetapkan kuota produksi secara nasional. File/detikFoto.
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan meluncurkan Portal Data Industri Ekstraktif bernama EITI Indonesia. Lewat laman ini, industri hingga masyarakat bisa mengakses data terkait kontribusi ekonomi dari tambang batu bara hingga minyak bumi.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, Portal EITI Indonesia diharapkan dapat menghadirkan transparansi bagi masyarakat menyangkut kontribusi industri ekstraktif. Adapun industri ekstraktif sendiri merupakan industri yang menggunakan bahan baku yang diperoleh langsung dari alam.

"Portal data industri ekstraktif ini berisi data dan informasi strategis migas dan minerba. Dari sisi hulu mulai regulasi, perizinan, eksplorasi, produksi, penjualan, penerimaan negara, hingga data terkait dana bagi hasil ke daerah. Jadi kita kan disclose (buka)," Dadan dalam peluncuran Portal Data Ekstraktif, dikutip dari Youtube Kementerian ESDM, Kamis (14/12/2023).

"Ini salah satu alasan kenapa ESDM dan Kemenkeu bekerja sama untuk EITI ini. Jadi tidak hanya kita menunjukan dari sisi industrinya, tapi keterbukaan sampai ke publik dari sisi bagaimana pendapatan negara dikembalikan ke masyarakat," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan mengatakan, sebelumnya data memang sudah bisa diakses. Namun lewat portal ini, harapannya data jadi jauh lebih transparan dan mudah dijangkau masyarakat sehingga kini siapapun bisa mengaksesnya. Portal ini bisa diakses melalui https://www.portaldataekstraktif.id/.

Senjata Perangi Korupsi

Selain itu, keberadaan portal ini diharapkan dapat membantu memerangi korupsi di sektor minerba hingga migas. Dadan mengatakan, kini masyarakat bisa sama-sama memonitor dan mengawal aliran dana di sektor terkait.

ADVERTISEMENT

"Misalnya panas bumi. Panas bumi biasanya berada di daerah. Nanti apakah sampai nggak dana bagi hasilnya, bonus produksi, atau PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang lain ke mereka yang ada di sekitarnya," ujar Dadan.

Selain itu, kadang kala ada masyarakat yang melaporkan kalau nilai ekonomi dari industri terkait tidak sampai ke lingkungannya. Padahal, bisa jadi dananya masuk ke Pemda dan disampaikan ke masyarakat lewat pembangunan. Dengan portal ini, hal tersebut pun bisa di-cross check.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Mochamad Agus Rofiudin mengatakan, portal ini memungkinkan analisa yang lebih mendalam untuk mendukung peningkatan tata kelola di sektor pertambangan migas dan minerba.

"Dengan menyediakan akses terbuka terhadap data mentah, portal ini akan menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan akuntabilitas dan mengurangi potensi praktik-praktik korupsi di sektor industri ekstraktif," kata Agus dalam sambutannya.

Agus berharap, portal ini dapat mendorong upaya pencegahan korupsi dengan memastikan bahwa setiap aspek dari ekstraksi sumber daya alam diawasi secara ketat dan dilaksanakan dengan integritas tinggi. Namun demikian, setelah peluncuran portal ini masih ada PR besar menanti.

"Tantangan pasca launching tentu tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga melibatkan upaya berkelanjutan dalam menjaga integritas dan validitas data yang disediakan. Mempertahankan kualitas data menjadi aspek kritis, di mana perlu dilakukan pembaruan secara berkala untuk memastikan info yang tersedia tetap relevan dan akurat," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya perlu ada sistem pemeliharaan data yang efektif dengan mekanisme validasi yang cermat agar portal ini dapat menjadi sumber informasi yang diandalkan.

"Kemenkeu siap untuk memvalidasi, men-support data yang dibutuhkan untuk membuat data ini semakin reliable," pungkasnya.

(shc/fdl)

Hide Ads