Jelang Nataru, Posko Nasional Sektor ESDM Pastikan Stok BBM & LPG Aman

Sukma Nur Fitriana - detikFinance
Jumat, 15 Des 2023 22:40 WIB
Foto: BPH Migas
Jakarta -

Sebagai Koordinator Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, BPH Migas memastikan pasokan BBM dan LPG aman pada periode tersebut. Pelaksanaan posko ini mulai diberlakukan pada 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.

"Kondisi ketahanan stok BBM dan LPG aman. Gasoline, Gasoil, Kerosene maupun Avtur, ketahanan stoknya di atas 17 hari. Sedangkan, coverage days LPG rata-rata 18 hari," papar Kepala BPH Migas, selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Erika Retnowati dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).

Hal ini disampaikan Erika pada konferensi pers Koordinasi Posko Nasional Sektor ESDM, di Jakarta, hari ini. Erika melanjutkan penunjukan BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dilakukan dalam Rangka Koordinasi Pengawasan, Penyediaan, dan Pendistribusian BBM, Gas, Listrik serta Antisipasi Kebencanaan Geologi untuk Mengamankan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Lebih lanjut, berdasarkan proyeksi penyaluran produk BBM selama Nataru, permintaan Gasoline naik sekitar 4%, Gasoil turun 3,6%, Avtur naik 6%, dan BBM industri turun 9%. Selama periode Posko Nataru, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 114 Terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, dan 71 DPPU. Selain itu, juga disediakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi.

Sementara untuk pasokan LPG, disiagakan 23 Terminal LPG, 667 SP(P)BE dan 4.972 agen LPG. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Nataru, serta menyiapkan agen dan pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah yang diperkirakan memiliki permintaan tinggi.

"Ketersediaan LPG dijaga dengan penambahan pasokan LPG ke agen dan pangkalan. Seluruh SP(P)BE telah memperhitungkan perjalanan pengiriman LPG dari Depot LPG ke SP(P)BE, untuk mengantisipasi kemacetan karena adanya peningkatan jumlah arus kendaraan. Ditjen Migas melakukan pengawasan lapangan dalam rangka memantau ketersediaan LPG. Selain itu, dilakukan optimalisasi layanan call center Pertamina 135 dan call center KESDM 136," jelas Erika.

Erika memaparkan untuk jaringan gas (jargas), secara umum penyaluran gas dari 29 Wilayah Kerja yang terdiri dari 24 KKKS untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan mencapai 897 BBTUD selama periode Nataru. Penyaluran juga diberikan kepada 3.019 pelanggan komersial dan industri, 1.967 pelanggan kecil, 834.165 pelanggan rumah tangga, serta pelanggan power termasuk PLN Group.

Penyaluran tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 31.000 km, 13 SPBG dan 3 MRU yang dikelola oleh PGN, dengan kapasitas sebesar 177.750 LSP, handal dan aman.

Kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur pada tanggal 25 Desember 2023, juga aman.

Erika menambahkan posko kesiagaan ini bertempat di Gedung BPH Migas. Dalam pelaksanaan tugasnya bakal didukung oleh unit-unit dan instansi terkait baik internal dan eksternal.

Ia pun berharap agar semua pihak bersinergi agar pelaksanaan posko berjalan dengan lancar. Hal-hal yang menjadi tantangan, diharapkan dapat diantisipasi di awal dan teratasi dengan lebih sigap.

"Sinergitas ini tentu saja bukan hanya internal anggota Posko, tetapi juga sinergitas dengan stakeholder lainnya, seperti Korlantas POLRI, terkait dengan adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan. Kementerian Perhubungan, baik Perhubungan Darat, Laut dan Udara, terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga, terkait dengan kesiapan jalur tol dan fasilitas rest area di ruas tol. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, terkait prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah-daerah rawan bencana dan cuaca ekstrim," kata Erika.

Klik halaman selanjutnya >>>



Simak Video "Gas Melon di Kendari Rp 60 Ribu, Ratusan Warga Panas-panasan demi Elpiji Murah"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork