Ada Stasiun Induk CNG Baru di Jateng, Segini Kapasitasnya

Ada Stasiun Induk CNG Baru di Jateng, Segini Kapasitasnya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 05 Jan 2024 13:12 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

PT Energasindo Heksa Karya (EHK) telah mengoperasikan Stasiun Induk gas yang ke-2 di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Lini bisnis ini merupakan diversifikasi bisnis ke dalam bisnis Compressed Natural Gas (CNG) sejak tahun 2021.

Anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) ini juga telah menggandeng TIS Petroleum E&P Blora Pte, Ltd selaku Perusahaan Eksplorasi yang memiliki kontrak Jual Beli Gas dengan EHK untuk mengalirkan gas alam ke Stasiun Induk milik EHK tersebut. Peresmian hari ini dihadiri oleh instansi terkait yaitu Inspektur dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Migas, kehadirannya pada peresmian ini sekaligus memastikan bahwa seluruh operasi Stasiun Induk berjalan sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan.

"Pembangunan Stasiun Induk CNG ini merupakan bukti keseriusan RAJA dalam memasuki bisnis CNG, RAJA memahami bahwa perlunya diversifikasi bisnis dalam perdagangan gas di Indonesia. Setelah hampir 2 dekade melayani gas pipa, sudah saatnya RAJA serius menjajaki bisnis CNG ini karena prospek pengembangannya sangat bagus di masa depan nanti," kata Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi dalam keterangannya dikutip Jumat (5/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"RAJA sendiri melalui EHK saat ini tengah menjajaki pembangunan Stasiun Induk di lokasi lainnya dan diharapkan segera dapat dibangun demi pemerataan distribusi gas di Indonesia," tambahnya.

Stasiun Induk CNG Grobogan menjadi Stasiun CNG kedua yang dimiliki EHK dimana sebelumnya telah mengoperasikan Stasiun CNG di Cikarang yang memiliki kapasitas 2.5 MMSCFD.

ADVERTISEMENT

Sedangkan stasiun Induk Grobogan saat ini memiliki kapasitas kompresi gas alam menjadi CNG hingga 1.8 MMSCFD dan berpotensi meningkatkan kapasitas kompresi sampai 3 MMSCFD sesuai dengan potensi penambahan fasilitas kompresi dan gas alam yang tersedia.

Proses pembangunan stasiun Induk ini dimulai pada bulan Maret 2023. Dengan durasi pembangunan sekitar 7 bulan, proyek ini berhasil diselesaikan tepat waktu, sebuah prestasi yang mencerminkan komitmen kuat terhadap efisiensi dan kualitas.

Di tahun 2024, Stasiun Induk ini diperkirakan akan memberikan kontribusi tambahan pendapatan sebesar US$ 4.5 Juta per tahun kepada perusahaan dan potensi peningkatan hingga 7% per tahun pada tahun-tahun berikutnya, seiring dengan potensi peningkatan kapasitas kompresi dan peningkatan permintaan CNG di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Dengan adanya fasilitas ini, RAJA berharap dapat terus berkontribusi pada kemajuan industri energi nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan CNG bagi industri di Jawa Tengah dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.

(das/das)

Hide Ads