Ladang Migas RI Garapan Konglomerat Malaysia Masuk Proyek Strategis Nasional

Ladang Migas RI Garapan Konglomerat Malaysia Masuk Proyek Strategis Nasional

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2024 19:58 WIB
Menengok Kilang Minyak Lepas Pantai di Dunia
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (migas) lepas pantai.Foto: Getty Images
Jakarta -

Proyek migas garapan perusahaan asal Malaysia Genting Oil Kasuri Pte Ltd resmi menjadi proyek strategis nasional (PSN). Proyek tersebut adalah pengembangan lapangan migas Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto. Menurut Dwi proyek ini dapat menghasilkan 330 juta standar kaki kubik gas per hari.

Rencananya Genting akan berinvestasi sebesar US$ 3,37 miliar atau sekitar Rp 52,23 triliun (kurs Rp 15.500).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada PSN baru, yakni AKM Genting Oil Kasuri, ini dioperasikan oleh Genting Oil Kasuri, produksinya akan mencapai 330 juta," ujar Dwi dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (12/1/2024).

Proyek pengembangan gas alam atau liquefied natural gas (LNG) ini bakal mulai onstream di kuartal 4 tahun depan. Saat ini Genting sudah melakukan head of agreement (HoA), gas sales agreement (GSA) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sekaligus melakukan update front end engineering design (FEED).

ADVERTISEMENT

"Semua selesai dilaksanakan 100%, sudah jalan di Papua Barat," kata Dwi.

Dari penelusuran detikcom, Genting Oil Kasuri Pte Ltd merupakan anak usaha Genting Oil and Gas Ltd. Perusahaan tersebut merupakan bagian dari Genting Power Holdings Limited (Genting Power) yang merupakan lini bisnis energi konglomerasi Malaysia Genting Group.

Genting Group sendiri banyak dikenal sebagai konglomerasi kasino, resor, dan kelapa sawit asal Malaysia yang dipimpin langsung oleh Lim Kok Thay.

Kembali ke Dwi, dia menjelaskan hingga 2030 ada total 4 PSN di sektor hulu migas dengan total investasi sebesar US$ 45,09 miliar atau sekitar Rp 698,89 triliun. Dengan total kapasitas produksi 65.000 barrel minyak per hari dan 4.256 juta standar kaki kubik gas per hari.

"Totalnya ada US$ 45 miliar proyek-proyek PSN kita sampai dengan 2030 ini dengan produksi 65 ribu barel per hari untuk kondensat minyak dan 4.256 MMSCFD untuk gas," kata Dwi.

Selain proyek Genting Group, 3 proyek lainnya adalah BP Tangguh UCC yang akan selesai di kuartal dua tahun ini, kemudian proyek Lapangan Migas Abadi Masela yang ditargetkan selesai pada 2029.

Kemudian satu proyek lagi adalah Indonesia Deepwater Development dan Geng North yang saat ini masih dalam tahap pengajuan PSN. Kemungkinan proyek ini onstream di tahun 2028.

(hal/hns)

Hide Ads