Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) punya tugas besar dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Tugas tersebut ialah dalam mendorong IKN menjadi green city alias kota hijau.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, sejumlah proyek sudah mulai dilaksanakan di IKN, khususnya dalam mendukung penyediaan listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya ialah dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"PLTS 10 MW ini COD bulan depan Februari 2024. Kemudian juga PLTS 40 MW ini akan COD (commercial on date) di pertengahan 2024," kata Arifin dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM 2023 dan Program Kerja 2024, Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin menambahkan, juga akan dipasang Gardu Induk (GI) 50 megawatt (MW) yang transmisinya 150 kilo Volt (kV). Infrastruktur ini dibangun untuk memfasilitasi pengoperasian dari PLTS terkait.
Di samping itu, juga terus dilakukan pengembangan jaringan gas di IKN. Kementerian ESDM dan Pertamina Grup telah menyetujui Skema Komersial Gas Bumi IKN pada Rapat Jaringan Gas IKN di Sentul pada 1 September 2023 lalu.
PT PLN (Persero) juga tengah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi utama di IKN.
Keseluruhan infrastruktur dasar ini ditargetkan akan rampung dan siap digunakan pada 17 Agustus 2024. Hal ini selaras dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan Upacara Bendera HUT RI di IKN.
Sebagai tambahan informasi, pada November 2023 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan PLTS berkapasitas 50 megawatt (MW) di IKN Nusantara. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking yang digelar sore ini.
"Kita akan melakukan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang berkapasitas 50 megawatt. Ini adalah pionir pembangkit energi terbarukan di IKN," katanya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/11/2023).
Jokowi mengatakan, PLTS ini akan memproduksi hijau sekitar 93 gigawatt hours per tahun. Kemudian dapat mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton CO2 per tahun.
(eds/eds)